Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Gelombang Tinggi Manado, BMKG Tegaskan Bukan karena Gempa

Kompas.com - 28/12/2018, 15:21 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan gelombang tinggi mendadak menyita perhatian publik. Video berdurasi 27 detik tersebut disertai keterangan bahwa gelombang terjadi di wilayah Manado, Sulawesi Utara.

Berdasarkan siaran pers BMKG yang diterima Kompas.com, Jumat (28/12/2018), memang terjadi peningkatan tinggi gelombang di beberapa wilayah Indonesia.

Menurut rilis tersebut, perairan Manado - Bitung berpeluang terjadi gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter. Peluang gelombang tinggi ini berlaku tanggal 28 hingga 31 Desember 2018.

Pemicu Gelombang Tinggi

Dalam rilis yang sama, BMKG juga menjelaskan penyebab gelombang tinggi yang menerpa Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kondisi pantai di Manado Sulawesi Utara mengalami gelombang tinggi. Inilah situasi terkini sekitar pukul 22:30 Wita. Ada baiknya mencari tmpat yang aman, bukan malah dijadikan tontonan Via: @soalmanado . . SHARE & FOLLOW @infokotamakassar . . ???????????????????????????????????????????????? . #parepare #gorontalo #makassar #pinrang #luwu #sinjai #selayar #bulukumba #bone #toraja #enrekang #soppeng #wajo #sulbar #pangkep #maros #gowa #takalar #jeneponto #barru #sulawesiselatan

A post shared by Info Kota Makassar (@infokotamakassar) on Dec 27, 2018 at 9:28am PST

Baca juga: BMKG Nyatakan Gelombang Tinggi di Serang sebagai Tsunami

"Terdapat pola tekanan rendah 1002hPa, 1003 hPa, dan 1007 hPa di Samudra Pasifik timur Filipina, Laut Arafuru bagian barat dan Laut China Selatan," tulis rilis tersebut.

"Pola angin di wilayah Indonesia umumnya bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5 hingga 25 knot," sambungnya.

Bukan Gempa

Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG juga menegaskan bahwa gelombang tinggi tersebut tidak dipicu oleh gempa.

"Tidak ada gempa kuat di Sulawesi dari kemarin (yang mempengaruhi gelombang tinggi)," ungkap Daryono melalui pesan singkat, Jumat (28/12/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau