KOMPAS.com - Sejak 1950-an, permintaan ayam potong untuk dikonsumsi meningkat drastis. Hingga kini, ada lebih dari 21 miliar ayam potong yang hidup di seluruh dunia. Bagaimana ahli memandang fenomena ini?
Menurut studi teranyar yang terbit di jurnal Royal Society Open Science, ledakan populasi ayam potong di seluruh dunia dan tulang-tulangnya yang bisa ditemukan di manapun akan jadi petunjuk penting untuk menengok peradaban manusia di masa depan.
"Kami pikir tulang ayam adalah simbol penting dan fosilnya di masa depan akan bisa menjadi petunjuk potensial tentang masa sekarang. Ini juga menjadi bukti dampak perilaku manusia terhadap Bumi," kata pemimpin studi Carys Bennett dari Universitas Leicester, Inggris, dilansir New Scientist, Rabu (12/12/2018).
Baca juga: Hobi Pelihara Hewan di Belakang Rumah Bisa Jadi Bom Waktu Mematikan
Ledakan jumlah ayam potong terjadi di seluruh dunia selama abad ke-20. Populasi saat ini lebih dari 21,4 miliar ayam, angka yang jauh melebihi vertebrata darat lain.
Ditambah lagi, sekitar 60 miliar ayam dibunuh setiap tahunnya, tingkat akumulasi bangkai yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurut Bennett, sejak konsumsi ayam potong meningkat, bentuk dan ukurannya sudah jauh berbeda di banding moyang mereka, ayam hutan.
Ayam potong memiliki tubuh yang empat sampai lima kali lebih berat dibanding ayam pada 1957. Selain itu, tulang kaki pada ayam potong remaja ukurannya tiga kali lipat lebih lebar dan dua kali lipat lebih panjang dibanding ayam hutan.
Penanda peradaban masa kini
Bennett pun menyebut saat ini kita sedang memasuki zaman Anthropocene, yakni peradaban di mana manusia terlalu dominan menguasai Bumi.
"Kita memasuki periode Anthropocene, di mana aktivitas manusia memengaruhi iklim dan lingkungan sepenuhnya. Aktivitas kita juga telah mengubah biosfer Bumi, yakni kondisi dan struktur alam, lautan, atmosfer, dan permukaan tanah," kata Bennett.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.