Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Saat Janin Menendang, Otaknya Sedang Aktif Bekerja

Kompas.com - 05/12/2018, 19:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Momen paling menarik di masa kehamilan adalah saat seorang ibu merasa pergerakan janin di dalam perutnya.

Ternyata tendangan janin bukan sekadar tendangan. Menurut studi terbaru, setiap kali janin menendang sebenarnya ia sedang memetakan otak dan membangun informasi.

Tendangan yang dikenal sebagai gerakan janin memungkinkan bayi membangun jaringan otak dasar sehingga dapat memahami setiap bagian tubuh.

Dalam laporan yang terbit di jurnal Scientific Reports, edisi Jumat (30/11/2018), pemetaan spesial ini hanya berlangsung sampai bayi lahir. Hanya dalam beberapa hari setelah lahir, jenis gerakan yang sama tidak memiliki efek yang sama pada otak.

Baca juga: 4 Jenis Pemeriksaan yang Wajib Dilakukan untuk Bayi Prematur

Gerakan yang dilakukan janin saat masih dalam kandungan seolah-olah mempersiapkannya menghadapi dunia, khususnya menyediakan perancah saraf di otak yang membangun lapisan kompleksitas dengan semua jenis input sensor di dunia.

"Aspek yang dibangun sejak dalam kandungan akan membantu bayi segera setelah lahir, salah satunya keterampilan menyusui," ujar Kimberley Whitehead, seorang mahasiswa doktoral di Univesity College London (UCL) yang ikut memimpin penelitian, dilansir Live Science, Jumat (30/11/2018).

Menurut Lorenzo Fabrizi, seorang peneliti senior di UCL, temuan ini berimplikasi pada perawatan klinis neonatal, salah satunya membantu bayi prematur sehingga dapat mempertahankan rasa dan mengembangkan jaringan otak seperti di dalam rahim.

Laboratorium Fabrizi bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas College London merancang sebuah penelitian untuk memeriksa berbagai manusia yang baru lahir, termasuk bayi prematur.

Ada 19 bayi yang lahir di usia kandungan 31 sampai 42 minggu.

Baca juga: Bumil, Jangan Abaikan Asupan Gizi untuk Hindari Bayi Lahir Prematur

Menggunakan elektroensefalografi noninvasif (EEG), para ahli mengukur gelombang otak saat bayi sedang tidur, fokus saat bayi baru lahir melakukan tendangan dan saat mereka melakukan gerakan mata cepat (REM).

Dari sini, mereka menemukan bukti bayi membangun jaringan otak, terutama pada bayi yang lahir prematur.

Menurut mereka, bayi yang lahir prematur perlu dibedung agar memungkinkan mereka merasakan permukaan seperti rahim ketika bergerak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com