Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Gundukan Rayap yang Luasnya Hampir 2 Kali Pulau Jawa

Kompas.com - 21/11/2018, 19:01 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu bangunan terbesar dan teraneh di Bumi tersembunyi dari mata dunia. Struktur yang dimaksud adalah 200 juta gundukan rayap yang terkubur di vegetasi Caatinga sebelah timur laut Brasil.

Tak hanya jumlahnya yang fantastis, luas gundukan-gundukan tersebut bahkan hampir setara dengan dua kali luas Pulau Jawa.

Sayangnya, hanya sedikit hal yang diketahui dari gundukan-gundukan tersebut selain volumenya yang mencapai 10 kilometer kubik.

Gundukan misterius ini pertama kali ditemukan oleh Roy Funch, ahli biologi dari Universidade Estadual de Feira de Santana, Brasil pada awal tahun 1980-an.

"Beberapa penduduk lokal mengira gundukan-gundukan tersebut terbentuk oleh rayap atau semut serta makhluk semacam itu," ungkap Funch dikutip dari Science Alert, Senin (19/11/2018).

"Tetapi bagi banyak orang, gundukan-gundukan itu begitu saja ada di sana -mereka percaya bahwa itu adalah formasi asli buatan Tuhan- karena daerah itu merupakan lahan kering yang sulit digunakan untuk beternak atau bertani yang sering diabaikan," imbuhnya.

Baca juga: Meski Tanpa Penjantan, Rayap Jepang Ini Tetap Bisa Bereproduksi

Saat menemukannya, Funch sempat menulis tentang struktur aneh tersebut dalam sebuah majalah sains populer. Tapi, beberapa dekade berikutnya tidak ada ilmuwan yang tertarik dengan gundukan luas itu.

Untuk itu, Fuch kembali merilis sebuah makalah tentang struktur besar tersebut pada 2015. Saat itu, Funch memeprkirakan ada sekitar 90 juta gundukan yang memiliki volume setara dengan 900 Piramida Agung Giza.

Sejak saat itu, perkiraan Funch terus direvisi. Dalam investigasi terbaru, peneliti menemukan bahwa jumlah gundukan tersebut bukan 90 juta melainkan berjumlah 200 juta.

Volumenya diperkirakan setara dengan 4.000 Piramida Giza.

"Orang-orang tidak percaya ukurannya, itu sangat besar... itu benar-benar di luar dugaan," kata Stephen Martin, penulis utama penelitian ini dari University of Standford, Inggris.

"Gundukan yang kami laporkan dibangun oleh satu spesies rayap," kata Funch.

Dalam laporan penelitian di jurnal Cell Biology, rayap yang membangun gundukan besar nan luas itu adalah Syntermes dirus.

Sampel tanah yang diambil dari beberapa gundukan mengungkap bahwa rayap-rayap tersebut menempati tempat itu antara 690 hingga 3.820 tahun lalu. Ini membuat gundukan ini hampir setua gundukan rayap tertua di dunia yang ada di Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau