Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2018, 12:47 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Telegraph

KOMPAS.com - Kehidupan asmara dan lamanya menjalin suatu hubungan ternyata diwariskan oleh ibu.

Begitulah kesimpulan dalam penelitian terbaru dan terbesar dari jenisnya yang terbit di jurnal PLOS OneSelasa (13/11/2018).

Studi yang dilakukan ahli dari University of Ohio menemukan bahwa anak perempuan yang kerap berganti pasangan atau cenderung setia sebenarnya mengikuti pola hubungan asmara yang dilakukan ibu mereka.

Dalam hal ini, para ahli tidak dapat menjelaskan secara gamblang alasan pastinya.

Baca juga: Sains Ungkap Jarak Waktu yang Ideal bagi Ibu untuk Hamil Lagi

Penelitian sebelumnya mengungkap, saat orangtua melakukan perceraian, di masa depan anak-anaknya juga lebih mungkin mengalami hal yang sama. Hal ini berbeda dibanding anak-anak dari pasangan yang langgeng, mereka jauh lebih mungkin memiliki kehidupan pernikahan yang langgeng.

Studi lain menunjukkan bahwa faktor ekonomi memiliki peran besar. Ide gagasannya adalah faktor perekonomian yang tidak aman karena ibu sering berganti pasangan dapat merusak anak secara emosional dan membuatnya sulit menenangkan diri.

Kali ini, studi yang dipimpin Profesor Claire Kamp Dush berhasil menjadi yang pertama untuk menunjukkan seberapa erat hubungan asmara antara anak perempuan dengan pasangannya dan dikorelasikan dengan hubungan lintas generasi dari ibu mereka.

Para ahli mencoba menunjukkan alasan yang lebih mendasar mengapa anak perempuan cenderung mengikuti apa yang dilakukan ibu mereka.

Studi ini menganalisis lebih dari 7.000 orang selama 24 tahun.

Baca juga: Kehebatan Ibu, Suaranya Lebih Ampuh Dibanding Alarm Kebakaran

"Ini bukan tentang perceraian saat ini. Banyak anak yang melihat orangtuanya bercerai, memulai hubungan dengan yang baru, dan berujung sama (perceraian). Pola ini dapat memengaruhi anak, seperti yang kita temukan dalam studi ini," kata Kamp Dush dilansir Telegraph, Selasa (13/11/2018).

Studi menemukan, berapa banyak hubungan dan pernikahan yang dilakukan oleh ibu memiliki dampak yang sama pada berapa banyak pasangan anak-anak mereka.

Hasil menunjukkan, anak perempuan yang melihat ibunya memiliki banyak pasangan setelah perceraian memiliki kemungkinan besar untuk menjalin hubungan dengan banyak orang juga.

"Saat anak melihat ibunya memiliki banyak pasangan setelah perceraian, mungkin mereka melihat hubungan semacam ini lebih menarik. Sebab itulah, hal ini mengarahkan anak untuk memiliki lebih banyak pasangan dan lebih mudah putus atau menyudahi suatu hubungan," imbuh Kamp Dush.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com