KOMPAS.com - Memiliki sirip, bernafas dengan insang dan hidup dalam air merupakan ciri ikan. Hewan ini termasuk kategori vertebrata yang berjumlah lebih dari 10.000 spesies di seluruh dunia.
Persebarannya di perairan sungai, danau, waduk, bahkan laut hingga samudra.
Tiap jenis ikan dari berbagai tempat juga memiliki karakteristik sendiri-sendiri, dari yang hidup dalam air tawar hingga hidup dalam air asin.
Uniknya, dari puluhan ribu ikan di berbagai penjuru dunia, ada beberapa ikan yang mengadopsi nama dari hewan lain. Berikut ulasannya:
Dalam bahasa Indonesia, namanya disebut sebagai ikan singa. Namun, ada juga yang menyebutnya sebagai ikan lepu ayam.
Ikan ini dihiasi dengan bulu-bulu halus dan dijalin dengan warna merah gelap dan krem.
Biasanya ikan ini hidup di terumbu karang dan pada kedalaman 50 meter. Ikan ini bisa dibilang sebagai hewan nokturnal, karena aktif pada malam hari untuk mencari makan.
Lionfish memiliki pertahanan pada siripnya yang beracun. Namun, ikan ini cukup populer bagi pecinta ikan hias.
Ikan ini banyak ditemukan di perairan di Asia dan Afrika. Terkenal sebagai predator yang hidup menyendiri, snakehead fish ditumbuhi oleh sisik mirip dengan ular dan menggunakan cairan tubuhnya untuk meloloskan diri dari pemangsa.
Dengan bentuk muka seperti ular, sebagian orang takut dengan ikan ini. Snakehead fish menghirup udara dengan insang serta dengan organ suprabranchial. Ini merupakan ikan primitif yang biasa hidup di dasar sungai atau rawa-rawa, danau dan kolam.
Di Amerika Serikat, ikan jenis ini sempat diburu di sungai-sungai dan danau tetapi bukan untuk dikonsumsi, melainkan untuk dimusnahkan. Sebab, otoritas perikanan setempat menyebut ikan ini sebagai predator yang berubah menjadi hama yang harus dimusnahkan.
Ketika ikan ini menjadi primadona di negera-negara Asia timur, banyak restoran memesan ikan ini dari Thailand yang membudiya ikan ini secara massal dalam kolam-kolam yang luas.