Astrid berkata bahwa kemampuan kognitif anak untuk bisa mengerti nilai uang baru cukup berkembang pada usia sembilan hingga 10 tahun.
Lalu pada usia 11 tahun, anak mulai mengembangkan konsep berpikir abstrak yang digunakannya untuk memahami konsep ATM, cashless, dan lain sebagainya.
Meski demikian, bukan berarti anak dilarang menggunakan uang saat belum cukup usianya
Usia anak yang masih kecil adalah momen yang tepat bagi orangtua untuk membentuk kebiasaannya menggunakan uang, misalnya mengajari anak untuk menabung, membeli satu saja yang dipakai daripada membeli semua yang tidak dibutuhkan, atau untuk tidak langsung membeli es krim ketika menginginkannya.
“Walaupun belum mengerti nilai (uang), tapi kebiasaan menyisihkan uang dan membagi menjadi beberapa kategori sudah bisa dilakukan waktu sekolah dasar,” tutup Astrid.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan