Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga, Da Vinci Bisa Melukis Bagus karena Punya Mata Juling

Kompas.com - 23/10/2018, 11:00 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi


KOMPAS.comLeonardo da Vinci dikenal dengan karya-karyanya yang termasyhur. Melalui lukisan yang ia buat, ia benar-benar melihat dunia secara berbeda.

Berdasarkan sebuah studi, peneliti mengungkapkan bahwa pelukis Renaisans ini mungkin memiliki kondisi mata yang membantunya lebih baik menggambarkan dunia 3D di permukaan datar saat menggambar dan melukis.

Hipotesis ini diambil beradasarkan analisis dari enam karya seni yang kemungkinan merupakan potret diri Leonardo. Karya tersebut antara lain patung "David" dan "Young Warrior" karya Andrea del Verrocchio yang dianggap merupakan penggambaran Leonardo.

Selain itu, ada tiga karya seni lain yang termasuk dalam penelitian ini, yakni "Young John the Baptist", "Salvator Mundi", dan "Vitruvian Man", semuanya dibuat oleh Leonardo. Pada umumnya tidak dianggap sebagai potret diri Leonardo, tetapi mungkin menangkap sebagian dari penampilannya.

Baca juga: Misteri Ibu Leonardo da Vinci Terungkap, Siapa Dia?

Dari enam karya seni yang kemungkinan potret diri Leonardo, peneliti berhipotesis, seniman terkenal itu mempunyai strabismus, atau mata juling, suatu kondisi di mana mata seseorang tidak melihat ke satu arah dalam waktu yang bersamaan.

Atau lebih detilnya lagi, Christopher Tyler, ahli saraf visual di City University of London's Division of Optometry and Visual Sciences di Inggris, menggolongkan kondisi mata Leonardo dalam intermittent exotropia atau sejenis starbismus yang berlangsung sebentar. Artinya, kondisi mata sang seniman tidak konstan. Kondisinya mungkin lebih parah ketika Leonardo santai, tetapi kemudian akan sembuh ketika ia fokus pada objek tertentu.

"Dalam beberapa kasus strabismus, pengelihatan pada salah satu mata yang bergerak ditekan, sehingga memberi orang itu pengelihatan 2D yang dapat bermanfaat untuk melukis dan menggambar," tulis Tyler seperti dikutip dari Live Science, Kamis (18/10/2018).

"Dengan demikian, memiliki strabismus mungkin telah berkontribusi terhadap kemampuan luar biasa Da Vinci untuk menangkap ruang di kanvas datar," tambah Tyler yang memublikasikan temuannya dalam jurnal JAMA Ophthalmology edisi 18 Oktober lalu.

Sebelumnya, beberapa penelitian berdasarkan analisis lukisan diri juga menunjukkan bahwa pelukis terkenal termasuk Rembrandt van Rijn dan Pablo Picasso juga memiliki strabismus.

Baca juga: Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kejeniusan Leonardo Da Vinci?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com