Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Detoks ala Beyonce di Indonesia, Seperti Apa?

Kompas.com - 23/10/2018, 10:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Belakangan ini, tren diet di jagat Instagram Indonesia berubah menjadi detoks. Modelnya bermacam-macam, tetapi salah satu yang paling terkenal adalah Nade Detox.

Penulis pertama kali mendengar soal Nade Detox ini dari seorang teman yang memutuskan untuk menjalaninya. Sebagai informasi, teman penulis ini memang sudah berpengalaman menjalani program detoks. Dia percaya bahwa ada "racun-racun" dalam tubuh yang perlu dikeluarkannya.

Namun bila pengalamannya melakukan detoks sebelumnya hanya berupa minum jus sayuran di pagi hari, Nade Detox yang kali ini dia ceritakan mengharuskannya tidak makan selama seminggu. Hal ini tentu membuat penulis terkaget-kaget dan tergelitik untuk mengetahui lebih lanjut.

Pada hari Senin (8/10/2018), penulis pun bertemu dengan pendiri Nade Detox, Ivanda Cherlin, di sebuah kafe di Jakarta.

Baca juga: Sedang Tren di Internet, Apa Itu Diet Karnivora Murni?

Ivanda berkata bahwa Nade Detox ini sama seperti Master Cleanse, sebuah puasa jus yang diciptakan oleh Stanley Burroughs pada 1940-an. Ketika menjalani program puasa ini, Anda tidak diperbolehkan makan, dan hanya minum teh dan limun yang terbuat dari sirup mapel dan cabai cayenne.

Generasi millenial mungkin lebih mengenal diet ini dengan nama Lemonade Diet yang pernah dilakukan oleh Beyonce.

Bedanya, Ivanda juga menambahkan Tea Time dan Evening Tea sebelum tidur. Penambahan itu merupakan gabungan dari program Master Cleanse yang diikutinya di Australia dan pengalaman pribadinya.

"90 persen dari orang yang detoks tujuannya supaya kurus, bukan untuk detoxing. Tambahan Tea Time untuk membantu menguruskan badan. Jadi kalau orang mau skip boleh, itu tambahan dari aku saja. Kalau yang Evening Tea itu untuk flush usus. Jadi intinya detoks, membersihkan semua yang ada di usus kita," katanya.

Baca juga: Diet Rendah Karbohidrat Ditemukan Memperpendek Masa Hidup, kecuali...

Ivanda mengklaim bahwa diet ini tidak membuat lapar. "Dia enggak nyiksa, dia enggak bikin lemas, enggak bikin lapar. Padahal, enggak makan seminggu. Pas pertama coba, aku pun mikir, 'Wah bisa mati nih, enggak makan 7 hari', tapi Anda harus coba dan lihat sendiri bagaimana tubuh menerimanya," katanya. 

Dikutip dari brosurnya, Nade Detox menjanjikan "tubuh yang lebih sehat dan lebih bersih, dengan membiarkan tubuh membersihkan dirinya sendiri secara alami dari racun". Selain itu, Ivanda juga berkata bahwa rata-rata klien yang menjalani detoks ini mengalami penurunan berat badan antara 3,5-4 kilogram dalam tujuh hari.

"Intinya sih detoks, tetapi bonusnya penurunan berat badan yang signifikan," ujarnya menegaskan.

Namun, apa sih yang dimaksud dengan detoks oleh Ivanda dan teman penulis? Racun apa sebenarnya yang dikeluarkan?

Baca juga: Studi: Diet Puasa Selama 24 Jam Bantu Tingkatkan Metabolisme

Ivanda menjelaskan bahwa racun yang dimaksud bukanlah kolesterol atau penyakit. Dia juga berkata bahwa manfaat dari detoks bisa berbeda-beda bagi setiap orang, mulai dari kulit yang lebih sehat hingga mengecilkan lambung.

"Sebenarnya (detoks) lebih ke buang racun-racun saja sih. Seperti kalau kita puasa, lebih ke penguasaan diri. Jadi, tubuh kita bersih dan kita juga lebih bisa menahan diri," katanya.

Minum limun selama seminggu

Ivanda Cherlin dan Nade DetoxIvanda Cherlin/Nade Detox Ivanda Cherlin dan Nade Detox

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com