Penelitian terkait kandungan timbel dalam tanah juga dilakukan para peneliti. Mereka menemukan kandungan timbel tertinggi terdapat pada tanah dari Cinangka.
Tanah dari desa tersebut mengandung timbel dua kali libat dibandingkan dengan nilai baku mutu karakteristik beracun total konsentrasi B (TK-B) yang diatur oleh pemerintah.
Menurut ahli tanah Institut Pertanian Bogor (IPB), Suwarno, kadar timbel dalam tanah yang melampaui baku mutu karakteristik beracun TK-B perlu dilakukan pengangkatan tanah yang tercemar.
"Timbel di tanah bisa diserap tanaman dan luruh masuk ke air tanah," ujar Surwarno.
"Jika air yang tercemar diminum, manusia yang mengonsumsi air itu akan mengalami pemekatan timbel di dalam tubuhnya," sambungnya.
Hal yang paling mengkhawatirkan dalam temuan ini adalah kontaminasi timbel dalam darah anak-anak di Cinangka.
Sampel darah anak-anak yang diperiksa di laboratorium mengindikasikan adanya keracunan timbel.
Budi Haryanto, peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat UI mengatakan, timbel yang terpajan di udara lebih mudah mengontaminasi darah manusia.
Menurut Budi, konsentrasi timbel yang terdeposit dalam tubuh tidak dapat dihilangkan. Dampaknya, timbel bisa mengganggu fungsi sistem saraf pusat dalam tubuh manusia.
"Saat saya kembali diminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memeriksa kadar timbel siswa pada 2016, ditemukan kadar yang lebih tinggi lagi. Menakutkan," katanya.
Baca juga: Cat Mengandung Timbal Ganggu Kecerdasan Anak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.