Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membesuk Kanker Paru, Penyakit yang Merenggut Nyawa Istri Indro Warkop

Kompas.com - 10/10/2018, 08:55 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS, gas radon adalah penyebab utama kanker paru pada bukan perokok.

Radon merupakan gas radioaktif yang tidak berwarna dan tidak berbau, yang terbentuk secara alami dari pembusukan elemen radioaktif seperti uranium.

Seseorang dapat terpapar radon di rumah atau bangunan yang dibangun di atas tanah atau batu dengan karateristik radioaktif tinggi.

Gas yang dihasilkan oleh tanah atau batu bisa masuk ke bangunan melalui retakan di dinding atau fondasi.

Selain itu, bahaya lain yang bersumber dari lingkungan adalah asbestos. Bahan asbestos dulu banyak digunakan dalam konstruksi bangunan. Pemakaiannya dilarang sama sekali sejak 2003 karena diketahui beracun dan memicu kanker paru.

Lantas Apa Gejalanya?

Seringkali kanker paru tidak menunjukkan gejala pada stadium awal sehingga sulit dideteksi.

Pada stadium menengah hingga akhir, ada beberapa gejala khas kanker paru. Beberapa gejala itu adalah: batuk berkepanjangan, sesak nafas setelah aktivitas normal, mengalami nyeri pada dada, suara berubah, nafas yang terdengar jelas, kehilangan berat badan secara signifikan, nyeri pada tulang, dan sakit kepala.

Baca juga: Skrining Kanker Paru-paru Belum Ada, Ini yang Bisa Anda Lakukan

Jika merasakan salah satunya, Anda perlu untuk konsultasi ke dokter. Sebab, gejala yang Anda jumpai bisa saja merujuk pada penyakit lain.

Jenis-Jenisnya

Secara umum, kanker paru dibagi menjadi dua jenis berdasarkan penampakan sel kanker di mikroskop, yaitu kanker paru karsinoma sel kecil (small cell lung cancer) dan kanker par karsinoma bukan sel kecil (non small cell lung cancer).

Karsinoma sel kecil bisa menyebar terbatas pada dada tetapi sulit disembuhkan. Pada saat yang sama, bisa juga menyebar ke organ lain.

Karsinoma bukan sel kecil bisa berupa sel skuamosa, di mana perkembangan kanker dimulai dari sel epitel yang melapisi saluran udara, dan bisa juga adekarsinoma yang perkembangannya dimulai dari lendir paru-paru.

Selain itu, ada pula kanker paru karsinoma sel besar. Jenis ini biasanya dijumpai pada orang-orang yang terpapar asbes.

Bagaimana Mengobatinya?

Jenis pengobatan kanker paru yang direkomendasikan dokter akan sesuai dengan tahapan kankernya. Namun secara umum, ada 4 jenis pengobatan yaitu bedah, radioterapi, kemoterapi, imunoterapi, dan terapi target.

Sita mengatakan, bedah dapat menyembuhkan pasien kanker paru. Namun, syaratnya kanker masih berada pada stadium awal, yakni stadium 1, stadium 2, dan stadium 3A.

Pengobatan radioterapi hanya menjangkau secara lokal, tetapi tidak dapat menyembuhkan. Kemoterapi bisa efektif pada stadium mula hingga menengah.

Imunoterapi memberi harapan baru, diantaranya dengan dikenalnya programmed cell death ligand (PD-L1) pada permukaan sel kanker.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com