Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Olahraga Tingkatkan Kepercayaan Diri Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 06/10/2018, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber health24, ncbi

 

KOMPAS.com - Sabtu (06/10/2018) akan menandai dibukanya perhelatan Asian Para Games 2018 di Jakarta. Pesta olahraga ini menunjukkan bahwa para penyandang disabilitas terus bisa berkarya dan berdaya.

Di luar itu, ternyata olahraga juga memiliki manfaat besar bagi kehidupan penyandang disabilitas. Hal ini diungkapkan oleh Hilary Beeton, seorang ahli terapi okupasi dan atletik untuk South African Sports Association for Physically Disabled dan International Paralympic Committee.

"Olahraga menyediakan wadah untuk memperoleh keterampilan hidup," ungkap Beeton dikutip dari Health24, Jumat (31/05/2013).

Seperti yang kita tahu, olahraga bisa memberikan keuntungan fisik bagi siapapun. Tapi di luar itu, Beeton juga menyebut ada manfaat psikologis dalam olahraga bagi penyandang disabilitas.

Menurutnya, orang yang melakukan olahraga bisa mendapatkan harga diri dan kepercayaan diri serta lebih percaya pada keterampilan dan kemampuan diri sendiri.

Dengan kata lain, penyandang disabiltas yang sering melakukan olahraga punya tingkat kepercayaan diri lebih tinggi.

"Mereka (yang melakukan olahraga) mungkin juga memiliki skor kemarahan dan stres yang lebih rendah daripada penyandang disabilitas yang tidak aktif," katanya.

Pendapat ini senada dengan hasil penelitian Shephard RJ dari Fakultas Kesehatan University of Toronto, Kanada.

Dalam temuannya, Shephard menulis bahwa olahraga memiliki keuntungan psikologis dan sosiologis.

Baca juga: Belasan Ribu Penyandang Disabilitas Psikososial Alami Kekerasan

"Keuntungan psikologis termasuk perbaikan keadaan suasana hati, dengan pengurangan kecemasan dan depresi, peningkatan harga diri dan perasaan self-efficacy (keyakinan diri) yang lebih besar," tulis Shephard dalam laporannya di Scandinavian Journal of Rehabilitation Medicine.

"Keuntungan sosiologis termasuk pengalaman baru, persahabatan baru, dan perlawanan terhadap stigmatisasi," sambungnya.

Pada akhir laporannya, Shephard menyimpulkan bahwa penyandang disabilitas fisik perlu didorong untuk melakukan olahraga atau aktivitas fisik lain.

Penelitian yang mendapat hasil serupa dilakukan oleh dua peneliti Israel, Yeshayahu Hutzter dan Michael Bar-Eli.

Keduanya melaporkan adanya hasil psikologis positif bagi penyandang disabilitas yang melakukan olahraga. Laporan ini diterbitkan dalam Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau