KOMPAS.com - Gunung Anak Krakatau yang ada di selat Sunda kembali mendapat sorotan setelah terus menerus mengeluarkan lava pijar.
Menurut laporan Kantor Berita ANTARA, Gunung Anak Krakatau mengeluarkan aktivitas kegempaan sebanyak 156 kali sepanjang Selasa (2/10/2018) hingga Rabu dini hari (3/10/2018).
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani membenarkan bahwa Gunung Anak Krakatau setiap hari erupsi dan terus mengeluarkan lava pijar.
Lontaran material pijar jatuh di sekitar pantai yang membuat radius bahaya Gunung Anak Krakatau di batas 2 kilometer dari kawah.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus 576 Kali, BNPB: Tak Perlu Khawatir
"Jadi kalau keliling (di sekitar Gunung Anak Krakatau) pakai kapal mau lihat lava pijar, jaraknya 2 kilometer, itu masih enggak apa-apa. Jangan mendarat, itu saja," kata Kasbani saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/10/2018).
"Harus waspada tapi jangan takut secara berlebihan," imbuh Kasbani.
Dalam kesempatan wawancara tersebut, Kasbani sekaligus membantah adanya rumor akan terjadi tsunami di Gunung Anak Krakatau.
Meski saat ini Gunung Anak Krakatau berstatus Waspada, namun menurutnya erupsi yang dikeluarkan berskala kecil. Sehingga, Gunung Anak Krakatau masih terbilang aman dalam radius 2 kilometer.
Kasbani menyebut, erupsi yang dikeluarkan Gunung Anak Krakatau merupakan fase pembangunan atau pertumbuhan gunung.
Hal ini pun disepakati oleh Surono, ahli vulkanologi. Ia menambahkan, Gunung Anak Krakatau merupakan gunung api muda yang memang sudah seharusnya terus erupsi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.