KOMPAS.com - Kulit mangga ternyata bisa digunakan untuk memulihkan kondisi tanah yang terkontaminasi tumpahan minyak.
Hal itu disimpulkan dari hasil penelitian Dr Biruck Desalegn Yirsaw dari Universitas Australia Selatan. Dia membuktikan bahwa ekstrak kulit mangga dapat digunakan untuk mengurai pencemaran minyak pada tanah.
Sebelumnya, zat yang digunakan untuk mengurai minyak adalah boron hibrida. Tapi kali ini, Dr Yirsaw membuat nanopartikel berbasis tanaman dari kulit mangga kering.
Prosesnya, katanya, kulit mangga tersebut dihancurkan, direbus lalu disaring. Hasil saringan ini kemudian dicampurkan dengan klorida besi.
Dari hasil percobaannya, terbukti formula ini dapat menghilangkan 90 persen limbah minyak pada tanah.
"Penelitian ini belum diujicobakan di lapangan. Kami baru menggunakan sampel," kata Dr Yirsaw.
"Hasilnya menunjukkan efeknya lebih besar daripada zat yang dijual komersial," sambungnya.
Selain menghilangkan limbah minyak, ekstrak kulit mangga diketahui juga dapat menghilangkan 99 persen racun kromium dari air yang terkontaminasi.
Menurut Dr Yirsaw, penemuan itu menyajikan solusi berkelanjutan yang ramah lingkungan untuk membersihkan polusi minyak.
"Kita harus menjadikan semua teknologi lebih ramah lingkungan dengan mengurangi implikasinya pada ekologi lingkungan dan pada tingkat produksi," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.