TOKYO, KOMPAS.com - Kebanyakan hewan umumnya membutuhkan lawan jenis untuk bisa bereproduksi. Tapi hal berbeda dilakukan oleh rayap di daerah terpencil bagian barat Jepang ini.
Mereka bisa bereproduksi tanpa membutuhkan pasangan pejantan.
Fenomena tak biasa ini dilaporkan dalam jurnal BMC Biology oleh para peneliti dari University of Sydney dan Kyoto University. Sedangkan rayap yang dimaksud adalah jenis dari glyptotermes nakajima yang tinggal di bagian kayu mati.
Temuan ini menjadi luar biasa karena pada umumnya, spesies serangga bereproduksi secara seksual. Selain itu, baik pejantan maupun betina mempunyai peran khusus dalam kegiatan sosial.
"Tulisan kami adalah demonstrasi pertama bahwa rayap bisa menyingkirkan pejantan sepenuhnya dari evolusi garis keturunan aseksual, dan dapat hidup dengan baik dalam koloni yang dihuni hanya betina saja," ungkap Dr Toshihisa Tashiro, peneliti dari University of Sydney dikutip dari Newsweek, Senin (24/09/2018).
Hasil ini sendiri didapatkan setelah para peneliti tersebut mempelajari koloni dari 10 jenis populasi rayap berbeda di Jepang. Mereka membandingkan 37 koloni betina dan 37 koloni campuran.
Spermathecae atau kentung penyimpan sperma milik ratu dari semua koloni betina diperiksa. Peneliti mengamati kantung tersebut kosong tapi mereka tetap bisa bereproduksi.
Itu karena para betina memproduksi parthenogenetically atau embrio tumbuh dan berkembang tanpa dibuahi. Ini menjadi pengganti dari spermathecae yang telah dikumpulkan oleh ratu di populasi campuran.
Baca juga: Rayap Ungkap Petunjuk tentang Manfaat Homoseksualitas dalam Evolusi
Para peneliti juga mendapati sesuatu yang mengejutkan, yaitu rayap aseksual terlihat berbeda. Dalam kehidupan sosial mereka, ternyata jumlah tentara lebih kecil dibanding rayap pada umumnya.
Ini menunjukkan bahwa mereka lebih efisien. Para penulis menduga hal tersebutlah yang membantu pertumbuhan populasi mereka.
Rayap glyptotermes nakajima ini menambah panjang daftar hewan yang bisa terus berkembang tanpa pejantan. Padahal, sebelumnya, pejantan sangat diperlukan dalam reproduksi.
"Temuan kami menunjukkan bahwa pejantan tidak penting untuk pemeliharaan masyarakat hewan di mana mereka sebelumnya memainkan peran sosial yang aktif, memberikan wawasan penting ke dalam signifikansi evolusi seks dan dampak pejantan pada masyarakat hewan," kata Yashiro.
"Namun, sistem perkawinan dan struktur sosial hampir semua spesies rayap masih harus diteliti. Kami akan mengungkap masyarakat mereka, yang akan memberikan temuan di luar imajinasi kami," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.