Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Pertama, Ilmuwan Temukan Plastik dalam Tubuh Ubur-ubur

Kompas.com - 24/09/2018, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Jika dilihat sekilas, ubur-ubur terlihat seperti plastik bening yang mengapung di lautan. Tapi apa jadinya jika benar-benar ada plastik dalam tubuh hewan tersebut?

Laporan dalam jurnal Scientific Reports mendokumentasikan plastik pertama dalam tubuh ubur-ubur.

Ubur-ubur yang ditemukan di Laut Mediterania ini merupakan jenis dari Pelagia Noctiluca. Jika melihat dengan saksama, Anda bisa membaca kata "Philip Morris International", nama sebuah perusahaan tembakau yang biasanya sebagai pita bungkus rokok.

Sebenarnya, para peneliti menemukan hal ini pada 2016 lalu ketika berpartisipasi dalam Ekspedisi Aqualitis, penelitian tiga tahun untuk menjelajah lautan dunia.

Dalam penelitian itu, mereka menemui beberapa ubur-ubur penyengat dengan berbagai jenis sampah plastik terperangkap di bawah tudung mereka. Bahkan, beberapa telah memasuki tubuh ubur-ubur itu.

Dari 20 ubur-ubur yang terjaring, empat di antaranya mempunyai plastik dalam sistem pencernaan mereka.

Ini membuat para ilmuwan menyakini bahwa ubur-ubur itu salah mengira plastik sebagai makanan.

"Mereka benar-benar jatuh cinta dengan plastik, sepertinya," ungkap Armando Macali, salah satu peneliti dikutip dari National Geographic, Jumat (21/09/2018).

Ahli ekologi dari Tuscia University itu juga mengatakan, mereka yakin bahwa ubur-ubur lainnya berpegang pada plastik karena hendak memakannya.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa biasanya hewan laut tak sengaja memakan plastik karena menyerupai mangsa mereka, yaitu ubur-ubur.

Baca juga: Mengapa Ubur-ubur Sengat Ribuan Orang di Florida?

Namun, temuan kali ini membuat para ilmuwan bertanya-tanya mengapa ubur-ubur juga memakan plastik.

Macali mencurigai hal ini disebabkan oleh biofilm atau beberapa molekul dalam plastik yang menarik perhatian ubur-ubur.

Untuk diketahui, setelah masuk ke lautan dan terpapar berbagai cuaca, plastik akan terlapisi lapisan tipis biofilm.

Macali mengatakan, memahami bagaimana yvyr-ubur berinteraksi dengan plastik di laut menjadi bagian dari teka-teki yang lebih besar.

"Jika kita ingin memahami nasib plastik di lautan, kita harus mulai dari bagian bawah rantai makanan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com