Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Pacu Kesadaran Masyarakat untuk Mengisi Buku KIA

Kompas.com - 19/09/2018, 20:06 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Buku kesehatan ibu dan anak (buku KIA) adalah buku yang akan diberikan pada orangtua saat kehamilan. Buku ini berisi berbagai macam informasi yang diperlukan oleh ibu hamil dan catatan kesehatan bagi ibu hamil dan anaknya hingga usia enam tahun.

Sebenarnya, cakupan kepemilikan buku ini di Indonesia cukup tinggi, mencapai 81,5 persen. Namun, hanya 18 persen dari para orangtua yang mengisi buku ini.

Padahal buku ini, dikatakan oleh Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dr Kirana Pritasari MQIH, adalah hal yang sangat penting.

“Buku ini dibagikan pada awal kehamilan, itu langsung dicatat di buku KIA bisa oleh petugas kesehatannya, bisa juga diisi oleh ibu sendiri. Buku ini mengajarkan kepada ibu-ibu pertanyaan-pertanyaan yang dia bingungkan tentang kehamilan,” ungkapnya.

Baca juga: Bagaimana Dekapan Ibu Ringankan Rasa Sakit Pascasuntik pada Bayi?

Kirana menjelaskan, untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya buku ini, perlu keterlibatan banyak pihak.

“Perlu komitmen lintas program terkait optimalisasi buku KIA, terutama komitmen petugas kesehatan dalam penggunaan dan pengisian buku KIA sebagai instrumen dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. Kesadaran ibu juga dibutuhkan untuk menyimpan dan selalu membawa buku KIA saat melakukan pemeriksaan di fasilitas layanan kesehatan,” ujar Kirana saat ditemui Kompas.com,Rabu, (19/09.2018) di Jakarta.

Dalam penerapannya, pengisian buku ini diakui Direktur Kesehatan Masyarakat, dr. Eni Gustina, MPH, memang menjadi tantangan yang besar.

“Tenaga kesehatan juga jangan hanya memberikan buku ini saja, tapi perlu juga untuk membaca bersama-sama dengan orangtua agar bisa menjelaskan kondisi orangtua. Ini mesti dirangsang oleh tenaga kesehatan dan orangtua,” tutur Eni.

Baca juga: Ibu Hamil Ketahuan Mengidap Hepatitis B, Lalu Bagaimana Bayinya?

Untuk mengatasi hal ini, Eni berkata bahwa ke depannya Kementerian Kesehatan akan mengubah buku ini dalam bentuk aplikasi agar dekat dengan para orangtua sehingga mereka tidak kembali lupa dalam mengisi catatan kesehatan.

“Kita mulai berpikir dengan zaman digital sekarang, kita mulai membuat buku KIA digital. Mungkin awal 2019 akan mulai dibuat digital, bentuknya aplikasi. Nanti ibu bisa isi sendiri, bisa berinteraksi dengan dokter,” kata Eni.

Bekerjasama dengan Nutrition International, Kemenkes mengadakan Workshop Advokasi Pemanfaatan Buku KIA untuk Kesehatan Ibu, Anak, dan Gizi dalam Memperkuat Suplementasi Vitamin A, Rabu (19/09/2018), di Jakarta untuk mengingatkan bahwa pengisian buku KIA adalah hal yang penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com