Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asam Lambung pada Bayi, Begini Tanda dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 17/09/2018, 10:25 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Saat bayi mengeluarkan kembali ASI setelah menyusui, sebenarnya bayi sedang mengalami Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung.

Berbeda dengan muntah - saat otot bayi dipaksa berkontraksi - GERD terjadi begitu saja, bahkan ketika bayi sedang menyusu.

Lantas, mengapa bayi mengeluarkan kembali susunya? Apa yang sebenarnya terjadi?

Baca juga: Hati-hati GERD, jika Lengah Akan Berakhir Petaka

Dr Keir Shiels menjelaskan, susu yang diminum bayi akan menuju perut. Di antara saluran makanan dan perut, terdapat katup. Pada orang dewasa katupnya sangat rapat, namun pada beberapa bayi katup itu lebih longgar sehingga bisa menyebabkan GERD.

Karena bayi hanya bisa berkomunikasi lewat tangisan, Shiels berharap sebagai orangtua atau orang dewasa kita lebih peka.

"Saat bayi menangis lebih kencang ketika berbaring di posisi datar atau mendadak mengeluarkan makanannya selagi makan, dokter mungkin akan mengatakan bayi Anda mengalami reflux," jelasnya seperti dilansir The Huffington Post, (28/11/2017).

"Tentu saja semua bayi dapat menangis ketika berbaring, tetapi jika bayi Anda sangat tidak nyaman saat berbaring dan lebih tenang ketika duduk, reflux adalah penyebabnya," imbuhnya.

Dr Shiels menyarankan ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk menenangkan bayi yang kemungkinan mengalami GERD.

"Pertama-tama, letakkan beberapa bantal di bawah kasur bayi Anda sehingga bayi akan berbaring membentuk sudut sekitar 30 derajat," ujarnya.

Cara ini diyakini Shiels dapat membantu bayi mengembalikan dan menjaga makanan kembali ke perut bayi.

"Kemudian cobalah menggendong bayi Anda dengan posisi tegak dibanding posisi berbaring. Cara ini akan membuat bayi lebih nyaman," ungkapnya.

Terakhir, jumlah porsi makanan juga bisa menyebabkan reflux.

"Sebaiknya porsi makanan yang diberikan ke bayi jumlahnya lebih sedikit. Atau bisa memberikan dalam porsi sedang, tapi jarak waktu pemberian makan lebih lama," ungkapnya.

"Katakanlah tiga puluh menit, bukan sepuluh menit sekali," imbuhnya.

Langkah ini disebut Shiels akan membantu bayi menolerir makanan lebih baik dan isi perut tidak cepat keluar dan kembali melewati pipa makanan.

Baca juga: Bagaimana Dekapan Ibu Ringankan Rasa Sakit Pascasuntik pada Bayi?

"Sebagai dokter anak kami benar-benar khawatir tentang reflux pada bayi. Jika susu dan makanan yang dimuntahkannya begitu banyak, artinya mereka tidak menyimpan cukup nutrisi," katanya.

"Bila tips yang diberikan di atas tidak manjur dan bayi sangat tertekan sampai tidak bisa tidur dan terus menangis, segera kunjungi dokter," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com