Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Ini Kesulitan Bernapas Akibat Tumor Seberat 33 Kg di Rahim

Kompas.com - 09/09/2018, 19:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Dokter Singapura baru saja menemui kasus tak biasa dari seorang perempuan 53 tahun. Mereka harus mengangkat tumor rahim seberat 27,6 kilogram.

Perempuan tersebut mengalami fibroid uterus atau leiomioma, tumor rahim yang tumbuh bertahun-tahun saat masa subur.

Sebenarnya, jenis tumor ini cukup umum dan tidak bersifat kanker. Meski begitu, menurut laporan di jurnal medis BMJ Case Reports, tumor ini bisa mengancam jiwa jika tumbuh secara eksponensial dan merusak organ di sekitarnya.

Dalam laporan tersebut, perempuan ini digambarkan sebagai perempuan Melayu menopause yang "vigro-intacta" atau perawan yang tak tersentuh.

Ketika tiba di Rumah Sakit Perempuan dan Anak KK Singapura, perempuan tersebut terbaring di tempat tidur dan tak dapat bergerak. Ini karena tumor itu telah mengambil alih sebagian besar rongga perut dan panggulnya.

Selain itu, dia telah berjuang untuk bernapas selama enam bulan terakhir. Ya, tumor tersbeut telah menghalangi udara masuk dengan bebas ke paru-parunya.

Poh Ting Lim, dokter yang menanganinya menyebut bahwa dia tidak memeriksakan diri sebelum ini karena takut prosedur operasi.

Namun, pada akhirnya dia tetap harus menjalani operasi pengangkatan tumor yang bersarang di rahim itu. Tak hanya satu prosedur operasi saja, dia juga harus menjalani rekonstruksi dinding perut karena menipis akibat tumor itu.

Dilansir dari Washington Post, Sabtu (08/09/2018), kasus ekstrem semacam ini sebenarnya jarang terjadi karena mudah dideteksi oleh dokter selama pemeriksaan rutin.

Baca juga: Tumor Otak Wanita Ini Hilang Setelah Melahirkan, Kok Bisa?

Fibroid uterus terbesar yang pernah tercatat beratnya 63 kilogram. Tumor tersebut baru diangkat setelah pasien meninggal.

Sedangkan fibroid uterus terbesar yang berhasil diangkat ketika pasien masih hidup seberat 45,3 kilogram sekitar tahun 1800-an.

Meski cukup sering terjadi pada perempuan, dokter masih belum tahu penyebab pasti dari fibroid uterus ini. Namun, menurut beberapa penelitian faktor seperti perubahan genetik dan hormon bisa memicu kondisi ini.

Menurut Mayo Clinic, tingkat estrogen dan progesteron bisa muncul untuk meningkatkan pertumbuhan fibroid.

Faktor-faktor seperti keturunan dan ras juga mempengaruhi kemungkinan seorang wanita untuk mengembangkan fibroid uterus.

Seorang wanita yang ibu dan saudara perempuannya memiliki fibroid kemungkinan juga akan mengembangkannya.

Kondisi ini juga paling prevalen di antara wanita Afrika Amerika yang didiagnosis dengan fibroid uterus pada usia lebih dini dan menunjukkan bukti kasus yang lebih parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com