MALANG, KOMPAS.com – Secara umum, tingkat kesejahteraan perempuan di Indonesia sampai saat ini masih rendah.
Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2017, 34,55 persen perempuan di daerah yang berusia 15 tahun ke atas hanya mampu menyelesaikan pendidikan sampai tingkat Sekolah Dasar saja dan 25,37 persen justru tidak menempuh pendidikan sama sekali.
Banyak dari mereka, memilih untuk menikah di usia muda dan bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Hal ini berdampak pada minimnya kesadaran tentang perencanaan keluarga atau KB yang terkait dengan bagaimana mengatur kehamilan melalui penggunaan kontrasepsi.
Padahal, perencanaan keluarga adalah salah satu cara bagi peremuan untuk memiliki masa depan dan kehidupan sosial dan ekonomi yang lebih baik.
Untuk itu kampanye penggunaan KB terus dilakukan banyak pihak. Salah satunya oleh Asri Dewi Wahyuningtyas, salah satu bidan di Malang.
"KB ini penting karena tujuan utamanya mensejahterakan wanita pada keluarganya," ungkap Asri saat ditemui Kompas.com pada program Duta Kontrasepsi Oral, Rabu (05/09/2018), di desa Sambigede, Malang.
"Karena kalau tidak ada KB, jangankan ibu bisa mengembangkan bakat atau minat yang dia punya, kegiatan sehari-hari ibu yang tidak KB akan fokus terhadap mengurus anak saja. Jadi dia tidak bisa ngapa-ngapain," sambung bidan yang telah mengabdikan diri selama 11 tahun itu.
Menurut Asri, pandangan masyarakat yang mengakatan bila banyak anak sama dengan banyak rezeki perlu digeser.
Baca juga: Benarkah Program KB bisa Bikin Gemuk?
Dia mengatakan, dengan banyaknya anak yang ada di dalam suatu keluarga justru dapat mematikan ruang gerak ibu untuk dapat berkarya dan membantu perekonomian keluarga.
"Kita bayangkan kalau ibu ini punya anak enam, ibu ini tidak akan bisa istirahat dan tidak bisa membantu ekonomi keluarga juga," kata bidan yang kini sedang melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Surya Mitra Husada, Kediri itu.
"Tapi kalau ibu ini anaknya dua ibu ini akan bisa yang membantu ekonomi keluarga," tegasnya.
Kampanye tentang pentingnya perencanaan keluarga, sudah Asri mulai sejak tahun 2007.
Data terakhir tahun 2018, ia berhasil meyakinkan 6481 ibu di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Malang, untuk melaksanakan program perencanaan keluarga dengan menggunakan alat kontrasepsi.
Dia menuturkan, saat ini ibu-ibu yang mengikuti program KB di wilayahnya, telah mampu membantu perekonomian keluarga.
"KB itu tujuannya untuk menyejahterakan ibu-ibu. Bukan hanya sekedar mengatur jarak kehamilan. Banyak ibu-ibu di sini, baik yang masih muda maupun sudah berusia 40 ke atas, karena anaknya sedikit, dia bisa berjualan dan ada yang mengajar paud,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.