Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Perkirakan Bangkok akan Tenggelam 10 Tahun Mendatang

Kompas.com - 02/09/2018, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Bangkok kini sedang berbenah untuk menjadi tuan rumah konferensi perubahan iklim dunia. Namun, di lain sisi, kota yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa ini sedang menghadapi tekanan lingkungan sendiri.

Para pakar memperkirakan kota itu mungkin akan tenggelam dalam waktu 10 tahun ke depan, seperti dikutip dari kantor berita AFP.

Pertemuan persiapan tentang iklim itu akan dimulai Selasa (04/09/2018). Pertemuan puncak perubahan iklim akan diadakan di Polandia pada akhir tahun.

Pertemuan di Polandia bertujuan menetapkan peraturan baru guna mengurangi emisi gas rumah kaca dan bagaimana memberi bantuan kepada negara-negara yang rentan karena naiknya permukaan laut.

Pertemuan puncak untuk melaksanakan perjanjian iklim yang capai di Paris tiga tahun lalu itu makin mendesak. Apalagi seiring dengan peningkatan suhu dan pola cuaca yang kian tidak normal.

Bangkok, yang tadinya dibangun di atas tanah yang hanya satu setengah meter di atas permukaan laut, diperkirakan akan menjadi salah satu kawasan perkotaan yang paling menderita selain Jakarta dan Manila.

"Hampir 40 persen Kota Bangkok akan terendam air menjelang 2030 karena curah hujan yang ekstrem dan perubahan pola cuaca," kata laporan Bank Dunia.

Kota Bangkok kini sedang tenggelam dengan kecepatan satu sampai dua sentimeter per tahun, dan ada bahaya kota itu akan dilanda banjir hebat dalam waktu dekat, kata Tara Buakamsri dari Greenpeace.

Permukaan laut di Teluk Thailand naik empat milimeter per tahun di atas kenaikan rata-rata global. Menurut Buakamsri, kota itu sebagian besar sudah berada dibawah permukaan laut.

Baca juga: 75 Tahun Setelah Tenggelam Kena Torpedo Jepang, Kapal AS Ditemukan

Pada 2011, musim hujan menimbulkan banjir terparah ketika seperlima bagian kota itu terendam air.

Kawasan bisnis di kota itu bisa diselamatkan dengan pembangunan tanggul-tanggul dengan cepat.

Tapi banyak bagian pesisir Thailand menderita kerugian besar dan jumlah korban tewas menjelang akhir musim hujan tahun itu mencapai 500 orang.

Banyaknya pembangunan gedung-gedung bertingkat tinggi ikut menyumbang tenggelamnya kota itu. Banyak pakar menyebut Bangkok telah menjadi korban pembangunannya sendiri.

Tambak-tambak udang dan pengembangan budidaya perikanan, yang seringkali merusak hutan bakau yang melindungi garis pantai dari ombak laut, telah mengakibatkan erosi di pantai yang dekat dengan Kota Bangkok.

Itu berarti Bangkok bisa terjepit oleh naiknya permukaan laut di selatan dan banjir yang disebabkan hujan di bagian utara negara itu, kata Suppakorn Chinvanno, pakar iklim di Universitas Chulalongkorn.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau