Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Hiu Putih di AS Meningkat, Ini Pelajaran yang Bisa KIta Ambil

Kompas.com - 17/08/2018, 12:48 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Populasi hiu putih besar dikabarkan sedang meningkat, khususnya di Massachusetts, negara bagian AS.

Banyak orang sudah melihat atau bersinggungan langsung dengan hiu putih ini. Misalnya, musim panas lalu seekor hiu putih dikabarkan menyerang pendayung, kemudian minggu lalu dua pantai Cape Cod terpaksa ditutup karena seorang pakar melihat seekor hiu putih berenang ke arah lepas pantai, dan pada Rabu kemarin kaki seorang pria dikabarkan digigit hiu saat ia sedang berenang di lepas pantai.

Menurut Gavin Naylor, direktur Program Florida untuk Penelitian Hiu di Museum Sejarah Alam Florida, pertemuan antara hiu dan manusia lebih sering terjadi karena populasi anjing laut juga sedang berkembang pesat di daerah pesisir.

Mamalia laut ini berenang mendekati bibir pantai, tempat anjing laut berkumpul dan berjemur di bebatuan Cape Cod.

Baca juga: The Meg: Bagaimana Ahli Yakin Hiu Raksasa Ini Sudah Punah?

Naylor menambahkan, pertemuan antara predator laut dengan manusia sebenarnya terbilang langka.

Menurut International Shark Attack File, manusia lebih berpeluang besar tersambar petir dibanding diserang hiu.

Data antara tahun 1959 sampai 2010 menunjukkan, ada 26 korban jiwa yang meninggal karena serangan hiu dan 1.970 korban jiwa yang meninggal karena tersambar petir.

Sejauh itu, hanya ada empat serangan hiu tak beralasan yang didokumentasikan di Massachusetts oleh International Shark Attack File.

Penelitian yang dilakukan Divisi Perikanan Laut Massachusetts mengungkap bahwa populasi hiu regional sudah meningkat sejak mereka memulai studi di tahun 2014.

Para ilmuwan menghitung hiu lewat drone yang terbang di dekat pantai. Di tahun 2016, mereka melihat 147 hiu putih besar, angka ini melonjak tajam dibanding data tahun 2014 yang hanya terlihat 80 hiu.

Peningkatan populasi hiu putih, terutama yang masih berusia muda pun diakui ahli hiu ternama dari divisi perikanan laut negara bagian AS, Greg Skomal.

"Musim panas lalu, kami melihat lebih banyak hiu kecil dan remaja. Hal ini menunjukkan populasi mereka sedang meningkat," kata Skomal dalam sebuah wawancara dengan Associated Press tahun lalu, dilansir Newsweek, Kamis (16/8/2018).

Selain mengamati dengan drone, ilmuwan juga menempelkan label khusus ke tubuh hiu untuk melacak mereka.

Label khusus itu dapat menunjukkan di mana lokasi hiu. Namun, hal ini hanya dapat terjadi jika hiu muncul ke permukaan air.

"Perkiraan ini agak kurang tepat karena kita hanya menemukan mereka saat muncul di permukaan air. Terlepas dari berapa jumlah pastinya, memang ada peningkatan jumlah hiu putih besar," ujar Naylor.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Hiu Paus dan Bagaimana Berinteraksi Dengannya

Beberapa ahli menghubungkan pertumbuhan hiu tersebut dengan perubahan budaya. Salah satunya peran serta UU Perlindungan Mamalia Laut AS tahun 1972 yang melarang perburuan dan perdagangan mamalia laut, termasuk lumba-lumba dan anjing laut.

Sebelum ada UU tersebut, anjing laut diburu karena kulit dan lemaknya, dampaknya populasi menurun drastis. Selain perburuan, dulu juga banyak nelayan yang membunuh mamalia laut karena mereka dianggap telah mencuri hasil tangkapan ikan.

"Berkat UU tersebut, mereka benar-benar dilindungi dan akhirnya mendorong pertumbuhan populasi hiu di California dan Massachusetts," kata Naylor.

"Ini merupakan contoh bagus untuk memulihkan satwa yang hampir punah, hanya bila kita memberi kesempatan itu," tegas Naylor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com