Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Alasan Primata Tak Bisa Bicara seperti Manusia

Kompas.com - 16/08/2018, 18:09 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berabad lamanya, para ilmuwan tertarik untuk memahami sebuah misteri: Mengapa sepupu primata kita tidak bisa berbicara, sementara manusia adalah satu-satunya primata yang bisa melakukannya?

Beberapa berargumentasi jika primata non-manusia tidak memiliki anatomi vokal yang sesuai untuk menghasilkan suara seperti manusia. Namun argumen tersebut rupanya bukan jawabannya, karena bentuk dan fungsi saluran vokal dan laring primata mirip satu sama lain, termasuk juga manusia.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Neuroscience akhirnya mengungkapkan alasan di balik itu semua. Rupanya, penyebabnya bukan soal anatomi vokal. 

Primata non manusia rupanya tidak memiliki mekanisme otak untuk mengatur organ yang memproduksi vokal (vocal apparatus) sehingga primata non-manusia hanya bisa menghasilkan vokal yang sangat terbatas.

Baca juga: Termasuk Primata, Kenapa Lemur Madagaskar Ini Justru Mirip Tupai?

Penelitian yang dilakukan oleh Dr Jacob Dunn dari Anglia Ruskin University di Cambridge bersama timnya ini menilai 34 spesies primata yang berbeda berdasarkan kemampuan vokal mereka. Seperti jumlah panggilan berbeda yang mereka buat di alam liar.

Urutan teratas primata yang memiliki beragam panggilan yang berbeda adalah kera bonobo. Kera tersebut membuat 38 panggilan yang berbeda, sementara primata yang paling sedikit melakukan panggilan adalah bekantan yang hanya memiliki 4 panggilan berbeda.

Selanjutnya mereka fokus memeriksa pada dua bagian khusus otak, cortical association areas, yang mengatur kontrol perilaku secara sukarela (voluntary) dan nuklei batang otak yang terlibat dalam kontrol saraf otot yang bertanggung jawab untuk produksi vokal.

Baca juga: Inilah Senyawa yang Membedakan Kita dari Primata Lainnya

Tim peneliti menemukan adanya hubungan antara otak primata dengan repertoar vokal mereka.

Analisis mengungkapkan bahwa primata yang memiliki kemampuan vokal yang beragam ternyata punya hubungan dengan cortical association areas, daerah otak yang menerima masuknya sensorik dan memutuskan apa yang harus dilakukan.

"Bagian itu semacam filter untuk mengontrol proses pengambilan keputusan," jelas Dunn.

Selain itu, bonobo dan kera lain yang memiliki vokal beragam punya bagian otak yang jauh lebih besar untuk mengendalikan lidah.

"Dengan memahami hubungan antara vokal dan otak di seluruh primata non-manusia, kami berharap mulai bisa mengidentifikasi beberapa elemen kunci yang mendasari evolusi ucapan manusia," tambah Dunn.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com