Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2018, 12:22 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Tahun lalu, seorang bocah laki-laki berusia 4 tahun datang ke dokter dengan keluhan batuk aneh. Saat bocah ini batuk, suaranya terdengar seperti suara peluit.

Dokter anak yang memeriksanya, menjuluki kasus ini sebagai "batuk siulan" dan telah dijelaskannya dalam jurnal The New England Journal of Medicine, Rabu (8/8/2018).

Hasil pemindaian X-ray pada dada bocah itu menunjukkan, paru-paru bagian kirinya mengalami hiperinflasi atau ekspansi paru-paru.

Menurut Mayo Clinic, hiperinflasi dapat disebabkan oleh sesuatu yang menghalangi saluran udara ke paru-paru atau karena penyakit tertentu, seperi asma dan fibrosis kistik (penyakit genetika yang membuat lendir di dalam tubuh kental dan lengket sehingga dapat menyumbat saluran pernapasan dan pencernaan).

Baca juga: Kasus Langka, Lengan dan Kaki Pria Ini Diamputasi karena Liur Anjing


Untuk memastikan benda apa yang menyumbat saluran pernapasan bocah itu, dokter melakukan prosedur bronkoskopi, yakni memasukkan tabung tipis ke paru-paru melalui tenggorokan.

Dengan cara ini, akhirnya dokter berhasil mengeluarkan benda asing yang menyumbat saluran pernapasannya, yang ternyata sebuah peluit mainan.

Setelah peluit putih berhasil dikeluarkan, dokter mendapat keterangan bahwa sebelum mengalami batuk siulan, bocah ini memang bermain peluit dan tak sengaja menelannya.

Dr. Pirabu Sakthivel, residen senior bedah kepala dan leher juga ahli onkologi di All India Institute of Medical, New Delhi, mengatakan, bila ia menelan benda lain sangat mungkin ia akan mengalami batuk mengi atau batuk dengan suara berisik.

"Sudah ada banyak kasus terkait benda asing tersangkut di saluran pernapasan. Namun, batuk siulan karena peluit jarang terjadi," katanya kepada Live Science, dilansir Rabu (8/8/2018).

Baca juga: Benarkah Es Krim Bikin Anak Batuk dan Pilek?

Sehari setelah peluit diambil, bocah ini kembali melakukan foto rontgen. Beruntung, dada kirinya langsung kembali normal.

Setahun setelah kejadian, tidak ada masalah dengan kesehatan bocah ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com