KOMPAS.com - Seorang warganet bernama Francisco Boni belum lama ini membagikan sebuah video yang merekam aksi ribuan semut membangun "jembatan tali" dengan tubuhnya. Jembatan itu menggelantung dari atap ke sarang tawon di dekatnya.
Meski Boni tidak merekamnya secara langsung, kiriman yang dibagikannya itu sudah dilihat lebih dari 700.000 kali pengguna Twitter dan di-retweet lebih dari 10.000 akun.
Attack of legionary ants (also known as army ants or marabunta) to a wasp honeycomb. Impressive the level of swarm intelligence and collective computation to form that bridge. pic.twitter.com/StvDkmv8x8
— Francisco Boni (@boni_bo) August 5, 2018
Boni mengaku mendapatkan video itu dari laman Facebook El Entomólogo. Dalam keterangannya, El Entomólogo menggambarkan fenomena itu sebagai penjarahan sarang tawon oleh semut.
"Saat serangan seperti ini terjadi, tawon biasanya melarikan diri dan semut benar-benar menjarah sarangnya. Semut akan membawa kepompong, larva, telur, dan beberapa tawon yang tidak berhasil melarikan diri," tulis El Entomólogo di keterangannya dalam bahasa Spanyol, dilansir Newsweek, Selasa (7/8/2018).
Baca juga: Kawin Bikin Sistem Imun Ratu Semut Meningkat, Kok Bisa?
Dari unggahan Twitter-nya, berbagai macam respons muncul. Ada yang takut dan ingin membakarnya, ada yang bingung dengan mekanisme pembuatan jembatan, ada yang mempertanyakan bagaimana semut membangun "jembatan tali" ke atas.
Ada pula yang mempertanyakan mengapa semut tidak langsung berjalan menyusuri atap saja untuk menghampiri sarang tawon. Boni berspekulasi, hal ini mungkin dilakukan karena semua semut berusaha berjalan terbalik.
Attack of legionary ants (also known as army ants or marabunta) to a wasp honeycomb. Impressive the level of swarm intelligence and collective computation to form that bridge. pic.twitter.com/StvDkmv8x8
— Francisco Boni (@boni_bo) August 5, 2018
Makhluk kecil yang mungkin kita anggap biasa saja dan sering diremehkan, sebenarnya memiliki perilaku unik yang mungkin tak kita duga.
Salah satunya semut spesies Colobopsis explodens. Dalam laporan yang terbit di jurnal ZooKeys, para ahli mengatakan spesies ini dapat memuntahkan racun kuning pekat untuk melukai musuhnya.
Baca juga: Semut Matabele, Hewan Pertama yang Punya Klinik Kesehatan
Selain itu, ada juga semut Afrika Matabele yang memiliki klinik kesehatan. Seperti diberitakan sebelumnya, spesies ini rela menolong anggota kelompoknya yang terluka di medan perang. Dalam laporan yang terbit di jurnal Prosiding Royal Society B., ahli mengklaim ini adalah perilaku unik tentang keperawatan yang dilakukan hewan setelah manusia.
Belum lama ini para ahli juga menyelidiki spesies semut invasif yang menyebar ke seluruh dunia lewat rute perdagangan manusia. Mereka pergi dari satu negara ke negara lain dan menyebar ke seluruh dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.