Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan "Monster" di Balik Keganasan Segitiga Bermuda

Kompas.com - 03/08/2018, 19:32 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Segitiga Bermuda sering disebut sebagai "lautan terkutuk" akibat banyaknya kapal dan pesawat yang tenggelam di area tersebut. 

Banyak teori yang bermunculan tentang lautan itu. Mulai dari alien, mistis, hingga monster dianggap menjadi alasan di balik keganasan Segitiga Bermuda.

Namun, kini para ilmuwan telah menemukan alasan sebenarnya dari kekejaman Segitiga Setan itu.

Mereka menyebutnya sebagai monster laut, yaitu gelombang raksasa.

Dalam film dokumenter milik Channel 5 yang berjudul "The Bermuda Triangle Enigma", para peneliti menjelaskan fenomena tak biasa ini.

Mereka menyebut, gelombang jahat ini pertama kali teramati oleh satelit pada 1997 di lepas pantai Afrika Selatan.

Meski hanya beberapa menit saja, beberapa gelombang sangat tinggi hingga mencapai 30 meter.

Untuk menganalisis lebih jauh, para peneliti menggunakan simulator dalam ruangan. Cara ini dilakukan untuk menciptakan kembali gelombang jahat itu.

Sedangkan kapal yang dijadikan simulasi adalah USS Cyclops, sebuah kapal yang menghilang di Segitiga Bermuda pada 1918.

Dr Simon Boxall, seorang ilmuwan laut dan bumi, mengatakan bahwa daerah yang terkenal di Atlantik itu dapat melihat tiga badai besar datang bersama dari berbagai arah. Ini menjadi kondisi sempurna untuk gelombang jahat.

Menurut Dr Boxall, gelombang sebesar itu bisa mematahkan perahu atau kapal. Inilah yang menyebabkan banyak kapal karam di wilayan tersebut.

Baca juga: Kapal Harta Karun Berusia 113 Tahun Ditemukan di Perairan Korsel

"Ada badai di selatan dan utara, yang datang bersama-sama," ungkap Dr Boxall dikutip dari The Sun, Selasa (31/07/2018).

"Jika ada tambahan (gelombang) dari Florida, itu bisa menjadi formasi yang berpotensi mematikan dari gelombang jahat," sambungnya.

Selain karena gelombang jahat, karamnya kapal USS Cyclops juga disebabkan oleh desain kapalnya. Laporan sebelumnya menyebutkan, kapal itu sangat rentan terhadap gelombang tinggi.

"Dia memiliki bagian bawah yang datar, dia berguling cukup mudah dan di satu sisi kapal ini miring sekitar 50 derajat, dan 40 derajat di sisi lainnya," ujar Marvin W. Barrash, penulis penelitian ini dikutip dari Huffpost, Kamis (02/08/2018).

Dalam laporan Force News, simulasi tambahan bahkan menunjukkan gelombang raksasa 15 meter sudah bisa menenggelamkan kapal-kapal dengan bentuk bagian bawah datar.

Artinya, semakin besar gelombang tersebut maka makin banyak pula kerusakan yang terjadi pada kapal-kapal yang melintas.

Meski begitu, Pasukan Penjaga Pantai dan Dinas Kelautan Nasional AS menolak mengakui keberadaan Segitiga Bermuda sebagai wilayah geografis bahaya khusus untuk kapal dan pesawat.

Kedua badan tersebut mengatakan bahwa lautan selalu menjadi tempat misterius bagi manusia. Apalagi cuaca atau navigasi yang buruk bisa menjai faktor mematikan di wilayah lautan manapun di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau