KOMPAS.com - Sejumlah ilmuwan dari Universitas Kyoto, Jepang, mengumumkan rencana besar mereka terkait pengobatan penyakit Parkinson yang kerap menyerang manula. Pertama kalinya dalam sejarah medis, mereka akan melakukan uji klinis metode stem cell pada manusia.
Dalam konferensi pers yang dilakukan Senin (30/7/2018), metode yang digunakan adalah mengganti sejumlah sel yang rusak dengan sejenis sel induk baru.
Para ahli berencana akan menyuntikkan lima juta sel Pluripotent Stem (iPS) yang diinduksi ke otak pasien. Menurut mereka, iPS memiliki potensi untuk berkembang menjadi sel di dalam tubuh.
Ahli berencana melakukan uji klinis terhadap tujuh peserta berusia 50 sampai 69 tahun pada Rabu (1/8/2018).
Baca juga: Kisah Joy Milne, Perempuan yang Bisa Mencium Bau Penyakit Parkinson
Dalam siaran pers yang dilansir AFP, Senin (30/7/2018), ahli akan mengambil sel iPS dari pendonor sehat agar nantinya dapat berkembang menjadi sel otak penghasil dopamin. Seperti kita tahu, pasien Parkinson kekurangan dopamin.
Setelah operasi dilakukan, para ahli akan terus memantau kondisi peserta selama dua tahun.
Dengan rencana ini, artinya harapan untuk pulih dari penyakit Parkinson semakin besar.
"Saat ini, terapi yang tersedia untuk penyakit Parkinson adalah mengurangi gejala, namun tidak bisa memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit," ujar Parkinson's Disease Foundation.
Menurut Parkinson's Disease Foundation, ada sekitar 10 juta orang di seluruh dunia yang mengidap penyakit Parkinson.
Sebelumnya diujikan ke monyet
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.