Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Mahasiswi UMP Ciptakan Gel Antijerawat dari Limbah Kulit Semangka

Kompas.com - 21/07/2018, 17:07 WIB
Iqbal Fahmi,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com — Satu masalah yang pernah dialami hampir oleh setiap orang adalah jerawat. Selain membuat rasa tidak nyaman karena nyeri, kehadiran jerawat di wajah pasti akan sangat mengganggu penampilan.

Saat ini, memang banyak sekali serum antijerawat kimia yang dijual bebas di pasaran. Namun, tahukah Anda jika salah satu obat penghilang ‘si mungil’ yang menggemaskan ini ternyata juga terkandung dalam kulit buah semangka.

Tiga mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berhasil menemukan sebuah gel antijerawat dari limbah kulit buah semangka (Citrullus lanatus). Tiga mahasiswa tersebut yakni Yola Anggraeni, Tika Ambarwati, dan Irmas Miranti.

Mereka yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE) Fakultas Farmasi UMP ini memberi nama gel antijerawat tersebut “Citrula Gel”.

Baca juga: Terinspirasi Siput, Peneliti Ciptakan Lem Super untuk Organ Tubuh

Ketua Tim PKM-PE Yola Anggraeni mengungkapkan, kulit buah semangka memiliki senyawa aktif sebagai antibakteri, yaitu terpenoid. Terpenoid ini mengandung senyawa likopen dari golongan karotenoid yang oleh Yola diklaim memiliki kandungan antibakteri untuk mengatasi jerawat.

“Melalui metode in vitro pada media nutrien agar, cukup dengan 5 persen konsentrasi ekstrak sudah mampu menghambat perkembangan bakteri Propionibacterium acnes dan bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan jerawat,” ujarnya.

Yola menjelaskan, uji formulasi produk Citrula Gel dilakukan olehnya selama hampir empat bulan. Walaupun ekstrak kulit semangka ini bekerja lebih lambat dari Klindamisin yang biasa digunakan dalam produk obat antijerawat kimia, dia yakin Citrula Gel dapat lebih aman digunakan karena terbuat dari bahan herbal.

“Saat ini produk Citrula Gel sudah lolos tahap uji formulasi, dalam jangka waktu dekat akan kami lanjutkan ke tahap uji praklinis dan uji klinis untuk mengetahui khasiat secara pasti pada tubuh manusia,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau