Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hak Jawab PT North Sumatera Hydro Energy tentang Artikel Kompas.com

Kompas.com - 18/07/2018, 15:53 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Rabu (18/7/2018), PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) melayangkan hak jawab atas pemberitaan yang dimuat di Kompas.com dengan judul “Relawan Temukan Dua Bayi Orangutan Tapanuli, Apa Artinya?”.

Dalam artikel tersebut, dituliskan bahwa PLTA Batang Toru yang dikerjakan oleh NSHE dianggap berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan pada kawasan hutan primer seluas 1.400 hektar yang menjadi habitat orangutan Tapanuli dan mengancam pasokan air untuk sekitar 1.200 hektar lahan pertanian milik masyarakat sekitar.

Selain itu, Dana Prima Tarigan, Direktur Eksekutif Walhi Sumut, yang dikutip dalam artikel juga berkata bahwa laporan analisis dampak lingkungan yang dibuat oleh NSHE mengabaikan keberadaan spesies yang terancam punah.

Tanggapan NSHE

Baca juga: Ditinggal Suami di Masjid Ciawi, Ibu dan Bayi 4 Bulan Dievakuasi Polisi

Menanggapi hal ini, NSHE menyatakan bahwa proyek PLTA ini merupakan bagian dari program prioritas nasional, yaitu program ketenagalistrikan 35.000 megawatt.

PLTA Batang Toru didesain untuk memenuhi kebutuhan listrik beban puncak Sumatera pada tahun 2022 sebagaimana tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

NSHE juga mengoreksi penyebutan lokasi PLTA Batang Toru. Pembangunan PLTA ini, termasuk jalan akses sementara, quarry, camp, powerhouse, switchyard, jaringan listrik tegangan tinggi, jalan inspeksi jaringan, dan dam, memiliki keluasan 650 hektar di Area Penggunaan Lain (APL) di Kabupaten Tapanuli Selatan, bukan kawasan hutan primer.

Baca juga: Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy

Luasan dan atau genangan di bagian hulu dam adalah 90 hektar, dengan 24 hektarnya di badan sungai yang sudah ada dan 66 hektar sisanya merupakan perluasan genangan di daerah bertebing curam.

"Bila memperhitungkan luas Hutan Batang Toru (Harangan Tapanuli) sebesar 141.748 hektar, serta membandingkannya dengan luasan proyek seluas 650 hektar; maka luasan proyek PLTA Batang Toru hanya 0,64 persen dibandingkan luasan hutan tersebut," tulis NSHE.

Terkait orangutan Tapanuli dan kelestarian ekosistem di dalam dan sekitar lahan proyek PLTA, NSHE menyatakan bahwa mereka terus berupaya untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, serta mendorong perumusan dan penetapan kebijakan pemerintah mengenai pengelolaan ekkosistem Batang Toru secara terpadu.

Artikel ini memuat hak jawab PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) terhadap pemberitaan di Kompas.com bertajuk “Relawan Temukan Dua Bayi Orangutan Tapanuli, Apa Artinya?".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau