Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Dunia, Australia Uji Coba Obat Atasi Kecanduan Narkoba

Kompas.com - 17/07/2018, 12:10 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com — Peneliti Australia baru-baru ini mengujicobakan obat yang ditujukan untuk mengatasi kecanduan narkoba. Uji coba ini disebut-sebut sebagai yang pertama kalinya di dunia.

Obat bernama N-acetyl cysteine (NAC) ini digambarkan sebagai "generasi baru" obat-obatan untuk mengobati kecanduan narkoba.

Peneliti dari Curtin University, Profesor Rebecca McKetin, mengatakan, NAC merupakan senyawa yang dapat mengubah kimia otak terkait kecanduan.

"NAC dapat mengurangi keinginan mengonsumsi methamphetamine atau narkoba lainnya termasuk tembakau, kokain, dan ganja," katanya.

"Yang belum kami ketahui yaitu apakah ini dapat mengurangi tingkat penggunaan narkoba pada pengguna aktif. Itulah tujuan percobaan kami ini," katanya.

Bahan kimiawi yang menyebabkan kecanduan dikenal sebagai glutamat.

"Sistem otak itu berubah. Mereka beradaptasi dengan narkoba dan sistem glutamat menjadi tidak seimbang," kata Prof McKetin.

"N-acetyl cysteine adalah obat yang bisa mengembalikan keseimbangan sistem otak tersebut," ujarnya.

Obat sebelumnya

"Banyak obat yang kita uji coba sebelumnya berupa obat pengganti. Kami memberikan obat yang sangat mirip dengan dosis lebih ringan kepada pengguna untuk menghindari kecanduan," katanya.

"Kami juga memiliki obat-obatan yang menghalangi aksi heroin, misalnya naltrexone. Yang kami sasar (dengan penelitian ini), yaitu perubahan otak yang terjadi akibat perilaku adiktif," tambah Prof McKetin.

Baca juga: Banyak Artis jadi Pengguna, Benarkah Narkoba Tingkatkan Kreativitas?

Harapan Baru

Salah satu peserta yang terlibat dalam uji coba ini adalah Kay Wilson. Pria berusia 42 tahun ini akan ikut ambil bagian bersama pacarnya.

Pasangan asal negara bagian New South Wales ini mengalami kecanduan sabu-sabu sejak satu dekade lalu.

"Mereka akan melakukan apa pun demi menghentikan kecanduan, setidaknya bisa jalani kehidupan normal," kata Kay Wilson.

Dia mengatakan telah berusaha mengatasi ketergantungan anaknya itu pada narkoba selama ini.

"Saya bahkan sampai berpikir, saya berharap dia mati saja. Karena saya tidak tahan lagi," ujarnya.

"Kami sudah pensiun. Saya tidak akan pernah tenang sampai dia membaik," tambahnya.

Setelah menghabiskan puluhan ribu dollar untuk rehabilitasi, tetapi selalu gagal, Kay Wilson berharap uji coba ini akan efektif.

Tidak Mengatasi Semua Masalah

McKetin mengatakan, meski NAC bisa sangat berarti bagi pecandu, obat ini tidak dimaksudkan mengatasi semua permasalahan terkait penggunaan metamfetamin.

"Kita membutuhkan obat untuk membantu mengurangi penggunaan sabu-sabu. Kita punya pilihan pengobatan lainnya yang tersedia dan akan selalu dibutuhkan," katanya.

"Obat ini tidak akan menyelesaikan semua permasalahan berkaitan dengan metamfetamin," tambahnya.

National Drug Research Institute melakukan ujicoba ini di Kota Melbourne, Geelong dan Wollongong, bekerja sama dengan berbagai universitas.

Sekitar 180 pencandu yang ingin mengatasi penggunaan metamfetamin akan dilibatkan, dengan diberikan obat NAC selama 12 minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com