Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Akan Uji Klinis Obat Penuaan, Bisakah Bikin Awet Muda?

Kompas.com - 13/07/2018, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Seiring berlalunya waktu, seseorang pasti bertambah tua. Namun, menjadi tua tidak selalu disenangi.

Itu karena ketika seseorang menjadi tua, berbagai masalah kesehatan menyertai. Mulai dari tulang yang lebih rapuh, memori yang sulit mengingat, hingga msalah berbagai organ dalam.

Namun, para ilmuwan kini sedang mengembangkan obat uang bisa menghentikan efek samping penuaan ini.

Para peneliti di Mayo Clinic telah mengidentifikasi sel jahat penyebab sebagian besar penyakit yang berkaitan dengan usia.

Sel yang disebut sel senescent itu bekerja seperti bakteri yang menyerang tubuh.

Ketika seseorang punya banyak sel-sel tersebut, mereka akan merusak tubuh.

Untungnya, para peneliti tersebut menemukan cara untuk menghentikan dan menghancurkan sel-sel penuaan ini.

Dalam laporan di jurnal Nature Medicine, hal ini telah diuji coba pada tikus. Hasilnya, tikus-tikus itu bisa hidup 36 persen lebih lama.

Temuan ini kemudian mendapatkan banyak dukungan dari para peneliti lain. Di antaranya adalah Felipe Sierra, direktur Divisi Penuaan Biologi di Institut Nasional Penuaan (NIA).

"Ini adalah penelitian yang menarik," ungkap Sierra dikutip dari Newsweek, Kamis (12/07/2018).

Baca juga: Solusi Cegah Penuaan Dini sampai Kanker Kulit, Menurut Ahli

"Penelitian tambahan akan diperlukan untuk menentukan apakah senyawa seperti yang digunakan dalam penelitian ini aman dan efektif dalam uji klinis pada manusia," sambungnya.

Sebagai informasi, dalam penelitian tersebut, peningkatan harapan hidup tikus-tikus itu disebabkan oleh melambatnya penyakit yang berkaitan dengan usia.

Dr James Kirkland, penulis utama penelitian ini menyebut bahwa tikud yang hidup lebih lama tidak memperpanjang penyakit terkait usia mereka.

"Saya pikir hal utama yang kami coba lakukan adalah meningkatkan kesehatan, bukan jangka hidup," ujar Kirkland.

"Peningkatan umur bisa menjadi efek samping yang bagus (dari peningkatan kesehatan)," imbuhnya.

Halaman:
Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com