KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menetapkan perilaku seks kompulsif atau kencanduan seks sebagai penyakit mental.
Kecanduan seks dikategorikan dalam daftar yang sama dengan kecanduan game, yaitu daftar ICD-11.
Seperti diberitakan sebelumnya, seseorang disebut kecanduan seks bila ia menunjukkan ketidakmampuan dalam mengendalikan dorongan seksual sehingga mengabaikan kesehatan dan tanggung jawab pribadi.
Menurut psikolog Rose Mini Agoes Salim yang merupakan pengajar dan Ketua Program Studi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, kecanduan seks prinsipnya sama seperti kecanduan game.
Baca juga: Kali Pertama, WHO Tetapkan Kecanduan Seks Sebagai Gangguan Mental
"Kecanduan seks itu sama seperti kecanduan game. Ketika hal itu tidak dilakukan setiap hari, rasanya tidak nyaman. Dan dia akan mengupayakan segala hal untuk mendapatkannya, entah lewat film, gambar, atau yang lain," kata perempuan yang akrab disapa Romi itu kepada Kompas.com, Rabu (11/7/2018).
Seseorang dengan kecanduan seks muncul ketika ia terbiasa menonton film atau melihat gambar-gambar porno.
Perilaku ini kemudian berkembang menjadi kebutuhan, atau lebih dari kebutuhan. Sebab, ia merasa tidak cukup bila hanya melakukannya satu atau dua kali dalam sehari.
Dampak buruk kecanduan seks
Ketika tingkat kecanduan sangat tinggi, tanpa disadari hal itu akan mengganggu aktivitas dan mobilitas dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya saja, seseorang menjadi gelisah atau tidak nyaman, tidak fokus karena hanya memikirkan tentang seks, tidak mau melakukan hal lain sebelum keinginannya terpenuhi, dan lain sebagainya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.