Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua, Belajar Piano Bisa Tingkatkan Kecerdasan Kognitif Si Kecil

Kompas.com - 03/07/2018, 10:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Time


KOMPAS.com - Dengan 88 kunci dan ratusan senar internal, piano standar menghasilkan banyak suara dan nada yang unik.

Bila sistem rumit itu dapat dikuasai, bukan hanya lantunan musik indah yang didapat.

Sebuah penelitian terbaru mengatakan, piano juga dapat membangun keterampilan kognitif, termasuk kemampuan bahasa si kecil.

Baca juga: Orangtua Harus Tahu, Gemar Pakai Tisu Basah Bikin Si Kecil Alergi

"Paparan awal membuktikan, bermain piano dapat meningkatkan pemrosesan suara yang luas. Tidak hanya dari segi musik, tapi juga bahasa," kata John Gabrieli, seorang ahli saraf kognitif di Massachusetts Institute of Technology’s McGovern Institute for Brain Research, dilansir Time, Minggu (1/7/2018).

Dalam laporan yang terbit di Proceedings of National Academy of Sciences (PNAS), Senin (25/6/2018), Gabrieli dan timnya menunjukkan pemrosesan belajar bahasa anak lebih mudah diserap dengan belajar piano.

Gabrieli menjelaskan, saat telinga anak terlatih membedakan nada satu dengan yang lain, secara tidak langsung mereka juga lebih mudah menguraikan perbedaan halus antara kata-kata yang diucapkan. Menurutnya, ini adalah elemen kunci untuk menguasai bahasa.

Dalam penelitian ini, tim yang terdiri dari ahli di bidang musik dan tumbuh kembang anak itu melibatkan 74 anak TK berusia empat sampai lima tahun yang berbahasa mandarin. Mereka kemudian dibagi menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama belajar piano selama 45 menit setiap minggu. Dalam waktu yang sama, kelompok kedua mendapat tambahan pelajaran membaca. Kelompok ketiga tidak melakukan instruksi apapun.

Setelah enam bulan, ketiga kelompok menunjukkan perbedaan yang mencolok dalam kemampuan kognitif secara umum, termasuk IQ, ingatan, dan jangkauan perhatian.

Ahli melihat, kelompok pertama yang belajar piano jauh mengungguli kemampuan kelompok lain, bahkan dibandingkan dengan kelompok dua yang diberi tambahan pelajaran membaca.

Menurut Gabrieli, Anak-anak pada kelompok pertama, lebih mampu membedakan kata berbeda yang diucapkan hanya dengan satu konsonan.

"Ini menunjukkan pelajaran piano mempengaruhi elemen penting dan kompleks dari pemrosesan bahasa," ujar Gabrieli.

Konsonan, seperti "T" dan "D", terdengar sangat mirip sehingga otak manusia harus membuat keputusan cepat tentang apa yang didengarnya.

"Mendengar konsonan dibutuhkan kejelian lebih daripada mendengarkan kata yang vokal. Manfaat besar akan nampak bila ada tantangan besar." imbuhnya.

Menurutnya, hal ini akan sangat berdampak bagi penutur bahasa Mandarin, di mana bahasa lisan sangat bergantung pada perbedaan nada halus.

Baca juga: Belajar Bahasa dan Musik Bikin Otak Lebih Sehat, Ini Alasannya

Ia menambahkan, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa musik dapat memberi manfaat yang sama bagi penutur yang tidak menggunakan intonasi saat berbicara, misalnya bahasa Inggris.

Gabrieli pun menceritakan, sekolah tempatnya melakukan penelitian hingga kini terus melanjutkan pelajaran piano untuk siswanya meski penelitian telah usai.

"Hal ini akan sangat membantu mereka dalam perkembangan bahasa," kata Gabrieli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com