Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Jubah Tembus Pandang Ala Harry Potter Bisa Terwujud?

Kompas.com - 02/07/2018, 20:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dari sekian banyak benda ajaib yang dimiliki Harry Potter, kita ingat penyihir cilik itu memiliki jubah tembus pandang. Jika kita berpikir itu hanya mimpi, ternyata jubah ini sangat mungkin diciptakan.

Para peneliti dari Institut Riset Ilmiah Nasional Montreal (INRS) baru saja menerbitkan sebuah studi di Optica yang merinci pendekatan baru untuk benda tembus pandang.

Mereka telah menciptakan alat yang disebut jubah tembus pandang spektral. Dengan memanipulasi warna (frekuensi) dari gelombang cahaya yang mengenai objek, sebuah benda bisa tidak terlihat.

"Kami telah menciptakan terobosan yang membuat jubah menjadi tembus pandang," kata José Azaña, salah satu peneliti dalam sebuah keterangan resmi, dilansir Futurism via Science Alert, Minggu (1/7/2018).

Baca Juga: Penelitian Baru: Bahaya Ganja Pada Otak Remaja Dilebih-lebihkan

Sebelum menelaah mengapa sebuah objek bisa tembus pandang, para ahli menjelaskan tentang apa itu spektrum elektromagnetik.

Seperti diketahui, spektrum elektromagnetik ini terdiri dari frekuensi radiasi eloktromagentik yang berbeda dengan muatan energi yang spesifik. Sinar-X, sinar gamma, dan semua bentuk gelombang radar terdapat dalam spektrum ini.

Meski kita tidak bisa melihat wujud sinar-X, namun sejatinya mata kita dapat menangkap sebuah frekuensi pendek pada spektrum elektromagnetik itu. Kita menyebutnya sebagai cahaya yang tampak.

Dalam frekuensi yang pendek tersebut, mata melihatnya dalam bentuk warna, dengan salah satu ujung berwarna ungu dan ujung lainnya berwarna merah.

Sementara itu, sejumlah sumber cahaya akan memunculkan lebih dari satu frekuensi yang spesifik dan kita menyebutnya sebagai sumber gelombang atau broadband, contohnya cahaya matahari.

Saat mata kita "melihat" sesuatu, sebetulnya kita melihat interaksi antara sejumlah frekuensi cahaya dengan objek.

Misalnya, ketika cahaya matahari menimpa sebuah mobil berwarna biru, maka mobil akan akan memantulkan frekuensi cahaya biru dan frekuensi cahaya lainnya hanya melewati objek tersebut.

Saat itu, mata kita mendeteksi refleksi dari cahaya biru tersebut dan membiarkan kita memahami bahwa itu adalah mobil berwarna biru.

Interaksi itulah yang dimanfaatkan oleh para peneliti INRS untuk menciptakan jubah tembus pandang. Mereka membuat sebuah objek yang hanya memantulkan cahaya hijau.

Uji coba para ahli

Untuk membuat objek tembus pandang yang tidak bisa dilihat manusia, para ahli menggunakan filter yang didesain khusus untuk mengubah frekuensi cahaya hijau dalam spektrum gelombang yang bersinar pada sebuah objek berwarna biru.

Lalu, mereka menggunakan filter lainnya untuk mengaubah frekuensi cahaya kembali ke warna hijau di sisi berlawanan dari objek tersebut.

Hasilnya, mata kita tidak bisa melihat objek tersebut.

Baca Juga: Penelitian Baru: Ikan Tuna Kaleng Mengandung Zinc 100 Kali Batas Aman

Saat ini perangkat dari ilmuwan INRS itu baru bisa bekerja hanya dari satu arah. Artinya kita melihatnya harus mengikuti jalan cahaya dan melihat ke objek melalui filter pertama.

Namun, Azaña mengklaim metode ini secara teoritis dapat membuat objek tidak terlihat dari segala arah.

Untuk saat ini, perangkat tersebut dapat membantu perusahaan telekomunikasi yang menggunakan gelombang broadband untuk mengamankan data-data yang dikirim dan mencegah pihak lain memata-matai mereka.

Jadi, alat pembuat tembus pandang yang rumit ini berpotensi untuk menjaga data kita tetap aman, sebelum nanti kita benar-benar mewujudkan manusia kasat mata seperti di film Harry Potter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com