Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2018, 16:50 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Time


KOMPAS.com - Penelitian terbaru yang dilakukan Layanan Kesehatan dan Inspeksi Pangan Departemen Pertanian AS (FSIS) menemukan 97 persen manusia gagal mencuci tangan dengan bersih setelah memasak.

Meski tidak dirasakan langsung dampaknya, perilaku ini berpotensi membuka celah bagi bakteri seperi salmonella, norovirus, dan E.coli untuk masuk ke dalam tubuh lewat makanan.

Dalam penelitiannya, FSIS menggandeng RTI International dan North Carolina State University untuk membagi 383 orang menjadi dua kelompok.

Baca juga: Sudah Benarkah Cara Kita Mencuci Tangan Selama Ini?

Kelompok pertama diminta untuk menonton video berdurasi tiga menit yang menggambarkan panduan persiapan memasak yang aman dan bersih, termasuk suhu yang seharusnya digunakan saat memasak dan mencuci tangan. Sementara itu, kelompok kedua tidak diberi panduan apapun.

Setelah itu, semua responden diminta pergi ke dapur percobaan yang dilengkapi kamera. Mereka diminta untuk menyiapkan burger kalkun beserta salad.

Menurut para ahli, mayoritas dari kelompok pertama mempraktikkan penggunaan suhu yang benar saat memasak kalkun seperti dalam video.

Namun, kedua kelompok itu hampir seluruhnya tidak mengikuti anjuran praktik mencuci tangan yang dianjurkan. Hanya ada dua persen dari kelompok pertama yang melakukan, dan satu persen pada kelompok kedua.

Masalah yang paling umum terjadi adalah, peserta tidak menggosok tangan dengan sabun selama 20 detik, diikuti dengan tidak menggosok tangan dengan air.

Peserta hanya mencuci tangan saat tangannya terkontaminasi sesuatu, misalnya setelah memegang daging.

Setelah percobaan, peneliti menguji adanya bakteri pada sampel makanan dan permukaan dapur.

Para ahli menemukan hampir setengah dari peserta memegang wadah rempah-rempah yang terkontaminasi bakteri, sekitar 10 persen terkontaminasi pegangan lemari es, sekitar lima persen terkontaminasi ponsel dan selada saat membuat salad.

Baca juga: Serbet, Sarang Bakteri Jahat yang Bisa Picu Keracunan Makanan

"Kita tidak dapat melihat, mencium, atau merasakan bakteri. Salah satu cara untuk melindungi diri sendiri dan keluarga adalah mencuci tangan dengan benar sehingga bakteri tidak mencemari makanan dan area utama di dapur anda," kata salah satu ilmuwan Carmen Rottenberg dalam sebuah pernyataan dilansir Time, Sabtu (30/6/2018).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com