Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nyata dari Australia, Pria 53 Tahun Nyaris Mati karena Sembelit

Kompas.com - 26/06/2018, 19:07 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria di Australia nyaris kehilangan nyawa setelah menderita sembelit selama tiga hari.

Seorang pria berumur 53 tahun tersebut mendatangi unit gawat darurat (ICU) sebuah rumah sakit di Australia dengan mengeluhkan sembelit disertai rasa mual dan pembengkakan di perutnya. Kondisi tersebut sudah terjadi selama tiga hari.

Menurut laporan yang tertulis di BMJ Case Report, kaki kanan pria tersebut juga sangat dingin dan tidak bisa digerakkan selama kurang lebih 24 jam. Tim dokter juga tidak bisa menemukan denyut nadi di kaki kanan pria tersebut.

Dari rekam medis yang diperoleh, pria tersebut diketahui tidak mengkonsumsi obat-obatan apapun dan kondisi jantungnya tidak mengalami masalah, seperti dikutip dari Iflscience, Jumat (22/6/2018).

Baca Juga: Malpraktik Bedah Sesar, Kain Kasa Bersarang di Perut Selama Enam Tahun

Hasil pemeriksaan menunjukkan, terjadi penyumbatan pada dubur pria tersebut oleh feses. CT scan merekam bahwa kotoran BAB di usus besarnya telah memadat, dan terjadi sindrom tekanan pada bagian perut.

Akibatnya, feses yang padat membuat usus besar membengkak dan menekan arteri illiaca sebelah kanan dan menyebabkan rasa sakit di kaki serta kelumpuhan. 

Selain itu, tingkat kepadatan feses di usus pria itu sudah sangat parah dan mengganggu produksi asam pada ginjal sehingga terjadi metabolis asidosis atau gangguan ketika status asam-basa bergeser ke sisi asam akibat hilangnya basa atau retensi asam nonkarbonat dalam tubuh.

Para dokter segera melakukan operasi pada perut pria itu untuk mengambil feses di usus besar.

Baca Juga: Punya Perut Buncit? Hati-hati Risiko Serangan Jantung Berlipat Ganda

"Feses yang diambil jumlahnya sangat banyak dan dilakukan secara manual di bawah anestesi umum. Jumlah fesesnya sekitar 2 liter," kata tim dalam laporan mereka.

Setelah feses berhasil dikeluarkan, pria tersebut diberi obat sembelit dan sudah bisa keluar dari ruang ICU empat hari kemudian. Namun, dia butuh kurang lebih 13 hari lagi untuk bisa berjalan normal.

Sementara itu, para dokter masih belum menemukan alasan feses di perut pria tersebut bisa menumpuk dan menyumbat di usus besar.

Menurut para dokter, kondisi sembelit seperti yang dialami pria dari Australia ini bisa berujung kematian.

Pada 2015, seorang gadis remaja yang memiliki fobia toilet harus meregang nyawa karena menahan BAB selama 8 minggu. Penumpukan tersebut menyebabkan rongga dadanya menjadi tertekan dan akhirnya dia meninggal karena serangan jantung.

Jadi, segeralah ke toilet untuk BAB apabila Anda sudah merasakannya dan jangan menahannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com