Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fisikawan Ini Ciptakan Teknologi Satelit Pengukur Cadangan Air Dunia

Kompas.com - 25/06/2018, 12:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Seorang fisikawan Australia berhasil mengembangkan teknologi satelit yang mampu mengukur cadangan air tawar dunia dari ruang angkasa.

Teknologi ini berada di jantung misi Pemulihan Gravitasi NASA dan Eksperimen Iklim (GRACE-FO), yang diluncurkan bulan lalu. Ini menyusul misi GRACE pertama yang diluncurkan pada tahun 2002.

Peluncuran itu membuat fisikawan Australia Daniel Shaddock dari Australian National University merasa stres karena hasil karyanya selama 15 tahun ditempatkan dalam sebuah roket.

"Agak sedikit aneh rasanya," kata Profesor Shaddock.

"Bertahun-tahun dalam hidup Anda mengerjakan sesuatu, sulit untuk percaya bahwa hal itu benar-benar terjadi dan akhirnya diluncurkan," sambungnya.

"Karenanya sangat menyenangkan ketika akhirnya hasil karya saya diluncurkan dan tidak ada yang meledak dan bagian yang paling menarik belum lagi terjadi," ujarnya lagi

Profesor Shaddock mengembangkan retroreflector yang menggunakan laser untuk mengukur cadangan air tawar dunia dari antariksa.

Teknologi ini dilengkapi akurasi yang belum pernah dibuat sebelumnya.

"Alat ini mampu mengukur sesuatu yang sangat penting; kehadiran air - apakah dalam bentuk beku maupun cair - di seluruh dunia sekaligus dan itu adalah sesuatu yang hanya dapat Anda lakukan dari antariksa," kata Profesor Shaddock.

Baca juga: China Luncurkan Satelit untuk Selidiki Sisi Jauh Bulan

"Setiap cadangan air dalam bentuk besar akan menghasilkan gravitasi dan gravitasi itu bisa ditangkap oleh satelit GRACE," imbuhnya.

Terus Berkurang

Bukan hal yang baru bahwa cadangan air tanah terus berkurang. Namun, GRACE memiliki kemampuan luar biasa untuk mengintip di bawah permukaan Bumi.

Artinya, dengan teknologi ini kita bisa mengetahui lokasi cadangan air tanah, di mana sepertiga dari semua air tawar berada.

Pakar air dari Australian National University (ANU), Albert Van Dijk, mengatakan misi GRACE pertama melukiskan gambaran yang mengkhawatirkan atas hilangnya air tawar.

Profesor Van Dijk mengatakan di bagian dunia yang padat dan kering seperti India, sejumlah besar air sedang dipompa keluar dari tanah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com