KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan sebuah kota di China dikejutkan dengan hujan yang tak biasa. Hujan tersebut bukan hanya membawa titik-titik air tapi juga hewan laut.
Peristiwa di kota pesisir Qingdao ini membuat sebagian pengguna Twitter menyebutnya sebagai "hujan hewan laut".
Dalam foto-foto yang beredar di sosial media, terlihat berbagai hewan laut seperti udang dan bintang laut di atas kaca depan mobil.
Foto yang paling dramatis adalah gurita jatuh dari langit. Sayangnya, foto dramatis ini sudah dipastikan palsu.
Sedangkan hujan udang sebenarnya bukan pertama kali ini terjadi. Jauh sebelum peristiwa ini, hujan udang pernah dilaporkan dalam sejarah manusia.
Bahkan, pada laporan-laporan terdahulu, beberapa tempat pernah mengalami hujan katak, unggas mati, cacing, dan laba-laba.
Peristiwa "hujan hewan" ini mungkin terjadi tapi sangat langka.
Para ilmuwan belum mampu menjelaskan secara gamblang tentang penyebabnya. Meski begitu, mereka telah punya beberapa hipotesis.
Puting Beliung
Penjelasan paling masuk akal untuk hujan hewan laut yang terjadi di China ini adalah adanya badai puting beliung atau tornado.
Sebagai informasi, tornado adalah kolom angin berputar yang terbentuk di atas air dan dapat bergerak ke daratan.
Baca juga: Hujan Partikel Misterius Landa Bumi, Pengirimnya Sungguh Sulit Diduga
"Seperti tornado, puting beliung matang terdiri dari pusaran pusat tekanan rendah yang dikelilingi oleh corong berputar dari arus naik," jelas sebuah artikel di US Library of Congress dikutip dari Science Alert, Selasa (19/06/2018).
"Pusaran di pusat badai ini cukup kuat untuk 'menyedot' udara, air, dan benda-benda kecil seperti sebuah penyedot debu," sambung artikel tersebut.
Meski secraa ilmiah penjelasan tersebut masuk akal, tapi beberapa peneliti berpikir mungkin tidak perlu ada badai untuk peristiwa semacam ini terjadi.
Hembusan Angin
Para peneliti berpikir mungkin hembusan angin yang kuat bisa "mengambil" hewan laut tanpa disadari dan menyimpannya dalam badai.
Dalam laporan The Independent, Senin (18/06/2018), dalam badai yang terjadi saat hujan hewan laut ini terjadi, kecepatan angin di sana mencapai 125 km per jam.
Angka ini setara dengan 77 mph, angka yang luar biasa dalam tingkat atas skala Beaufort yang menunjukkan kecepatan badai.
Spekulasi lain yang berkembang adalah asal hewan-hewan tersebut. Beberapa orang meyakini hembusan angin yang kencang tersebut menerbangkan makanan laut yang dijual di pasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.?????????????……???????????????…… pic.twitter.com/cmzcovduEU
— YM (@YM_Ghost) June 13, 2018