Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Film "Jurassic Park" Masuk Akal secara Ilmiah?

Kompas.com - 06/06/2018, 20:35 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber BBC

Sebab itu, ada beberapa bagian dari novel yang dihilangkan. Tippet mengganti dengan hal lain yang lebih realistis.

"Dalam novel, Crichton menggambarkan Tyrannosaurus dapat mengambil (mobil) jip seperti Godzilla. Saya pikir ini tidak tepat, Tyrannosaurus tidak akan melakukan hal seperti itu," imbuhnya.

Berkaitan dengan langkah yang diambil Tippet, Brusatte sangat setuju.

"Saya pikir itu adalah penggambaran T-rex yang paling akurat yang pernah dilakukan pada saat itu," kata Brusatte si ahli paleontologi menimpali.

Brusatte pun takjub dengan analisis Tippet dan timnya yang dapat menggambarkan T-rex sangat nyata dan tepat.

"Dalam film digambarkan T-rex memiliki penglihatan tajam sehingga tak ada seorang pun yang bisa bersembunyi darinya. Selain itu, ia juga digambarkan memiliki indra penciuman dan pendengaran yang hebat. Semua itu fakta ilmiah yang baru ada setelah tahun 2000," kata Brusatte takjub.

Pengamatan hewan liar

Untuk bisa menerjemahkan sisa-sisa fosil ke dalam gerakan makhluk hidup, Tippet dan timnya memutuskan untuk mengamati perilaku hewan liar yang mirip dinosaurus.

Mulai dari mengamati gajah untuk membuat brachiosaur si leher panjang, juga mengamati burung unta untuk menciptakan Gallimimus.

Dari semua dinosaurus yang diciptakan, Brusatte mencatat Velociraptor yang ada di film sangat berbeda dengan aslinya.

"Velociraptor asli dari Mongolia hanya seukuran anjing pudel. Ia bukan pudel besar, tetapi miniatur pudel," terang Brusatte.

"Mereka semacam versi umum dari Deinonychus yang jauh lebih kecil dari hewan liar di film," kata Tippet.

Deinonychus merupakan leluhur awal burung modern yang agak mengintimidasi dan berbulu.


Dengan dinosaurus berbulu pertama yang ditemukan pada akhir 1990-an dan kerabat berbulu T-rex yang ditemukan 2004, pemahaman visual kita sebenarnya sudah berubah secara radikal sejak 1993.

"Sekarang kita tahu, mungkin semua dinosaurus memiliki bulu. Sebenarnya agak aneh bila dinosaurus digambarkan tanpa bulu," kata Brusatte.

Baca juga: Kepunahan Dinosaurus, Cara untuk Memahami Dampak Pemanasan Global

Meski ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan fakta ilmiah, Brusatte menilai Jurassic Park adalah sesuatu yang sangat bagus dan positif untuk dunia paleontologi.

"Tentu saya bisa mengecek ketidakakuratannya, tapi saya pikir itu tidak lebih dari satu juta kali lipat kebaikan yang diberikan film ini. Saya tidak tahu apakah saya akan memiliki pekerjaan jika Jurassic Park tidak ada," tukas Brusatte.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com