KOMPAS.com - Jurnal ilmiah biasanya ditulis oleh para ilmuwan atau peneliti. Tapi, bagaimana jadinya jika penulis jurnal ilmiah adalah Kim Kardashian, seorang selebritas dunia?
Ya, bintang reality show sekaligus influencer media sosial tersebut baru-baru ini menerbitkan sebuah makalah dalam jurnal ilmiah.
Tak tanggung-tanggung, rekan penulis atau co-author makalah tersebut adalah Satoshi Nakamoto, penemu Bitcoin.
Sebagai informasi, penulis ketiga makalah ini adalah Tomas Pluskal, seorang ilmuwan komputer dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Makalah tersebut diterbitkan dalam Drug Designing & Intellectual Properties International Journal awal bulan ini.
Dalam makalah tersebut, ketiganya membicarakan tentang 'Wanion', sebuah metodologi algoritma untuk mengoptimalkan sistem e-commerce.
Dilansir dari Science Alert, Rabu (30/05/2018), bahasa teknis dalam makalah tersebut mengisyaratkan bahwa Nakamoto atau Pluskal yang mungkin memimpin penelitian tersebut.
Apalagi, mengingat kompleksitas Wanion yang tampaknya jauh dari dunia Kim Kardashian.
Dalam sesi wawancara dengan Retraction Watch, Pluskal bersemangat bekerja bersama Kardashian.
"Saya selalu berpikir bahwa bakat ilmiah Kim sedikit kurang dihargai, jadi saya ingin memberinya kesempatan untuk menunjukkan sisinya yang tidak banyak dikenal," ujar Pluskal.
"Tak perlu dibahas, kajian ilmiah pada makalah ini tidak akan pernah mencapai kualitas tinggi jika tanpa masukannya (Kim K)," sambungnya.
Meski telah melakukan publikasi ilmiah, beberapa orang tetap mempertanyakan tentang "kualitas tinggi" makalah tersebut. Apalagi dalam beberapa bagian dari makalah tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya.
Baca juga: Makalah Palsu Star Wars Terbit di 4 Jurnal
"Dalam karya ini, kami tidak hanya menunjukkan bahwa e-commerce dapat dibuat cacheable, semantik, dan client-server, tetapi hal yang sama berlaku untuk tabung hampa," tulis para penulis dalam beberapa bagian makalah tersebut.
Hanya Tipuan
Tentu apa yang tertulis tidak masuk akal karena memang jurnal ini adalah tipuan.
Pluskal menyebut bahwa makalah yang ditulis oleh Kadarshian dan Nakamoto bukan penelitian nyata. Makalah ini dirancang sebagai "tamparan" bagi jurnal predator.
Salah satu yang terlihat kini adalah jurnal predator yang dinaungi oleh perusahaan bernama Lupine Publishers.
Tamparan Bagi Jurnal Predator
Jurnal predator merupakan jurnal yang memangsa para ilmuwan baru dan putus asa agar bidangnya dilirik banyak orang.
Jurnal-jurnal ini membebankan biaya terlalu tinggi agar penelitian para ilmuwan baru tersebut bisa terbit. Padahal, jurnal predator melewatkan proses peer review yang memberi integritas pada sebuah literatur ilmiah.
Artinya, jika para ilmuwan baru menulis pada jurnal ini, mereka tidak dianggap penulis yang sah dan makalahnya dianggap hanya omong kosong.
Rencana Pluskal
Pengatur semua ini adalah Pluskal. Dia mengatur hal ini dengan program MIT yang disebut SCIgen.
SCIgen secara otomatis menggabungkan teks agar terdengar ilmiah dan mengelabuhi jurnal-jurnal predator tersebut untuk menerbitkan "omong kosong".
"Saya telah menggunakan SCIgen beberapa waktu," ujar Pluskal.
"Ini adalah alat fantastis yang menghemat banyak waktu dan mengurangi beban dan stres terkait persiapan makalah. Ini adalah teknologi mutakhir MIT yang terbaik," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.