Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertawa Bisa Bikin Kita Lebih Produktif, Menurut Sains

Kompas.com - 24/05/2018, 19:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor


KOMPAS.com - Pernahkah Anda berpikir, tertawa di tempat kerja bersama rekan kantor dapat meningkatkan kolaborasi tim dan mendorong inovasi?

Dalam dua dekade terakhir, ada penelitian besar yang berkaitan dengan tertawa dilakukan oleh pakar neurologi Amerika, Robert Provine.

Profesor psikologi di Universitas Maryland, Baltimore County itu mengatakan, tertawa yang dilakukan manusia mirip dengan komunikasi pada dunia hewan.

Provine pun menegaskan hal tersebut dalam bukunya yang terbit pada 2001, Laughter: A Scientific Investigation. 

Salah satu isi bukunya menyebut, tertawa adalah sinyal sosial yang sangat mendasar pada manusia. Tertawa adalah soal hubungan.

Baca juga: Manfaat Tersenyum dan Tertawa bagi Kesehatan

Provine mempelajari seberapa sering manusia tertawa. Ia menemukan, manusia bisa 30 kali lebih mungkin tertawa saat bersama orang lain daripada sendirian.

Dalam bukunya, poin utama Provine adalah manusia cenderung mengabaikan fakta bahwa perilaku tertawa berevolusi karena efeknya terhadap orang lain, bukan untuk memperbaiki suasana hati atau kesehatan.

Menurut penelitian Provine, manusia akan tertawa hanya dengan mendengar percakapan kantor yang remeh temeh.

Banyak orang tertawa saat berbincang dengan orang lain bukan karena itu adalah hal lucu yang patut ditertawakan, namun lebih karena momen koneksi, komunikasi dengan rekan untuk menunjukkan relaksasi.

Profesor Sophie Scott dari Universitas College London mengatakan, tertawa adalah sinyal bawah sadar bahwa kita berada dalam kondisi menyenangkan dan aman.

Contohnya banyak mamalia menunjukkan reaksi yang mirip tawa, namun reaksi-reaksi itu bisa dihentikan oleh kondisi emosional tertentu.

Dengan kata lain, jika suatu kelompok tertawa bersama, itu mengisyaratkan minimnya 'dinding pelindung'.

Ini penting, sebab penelitian menunjukkan ketika otak dalam keadaan santai, kita dapat mengasosiasi ide dengan mudah, yang berujung pada kreativitas.

Kilatan inspirasi

Mark Beeman dari Universitas Drexel dan John Kounios dari Universitas Northwestern ingin mengetahui apakah tertawa bisa membantu orang menyelesaikan teka-teki logika yang rumit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com