Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjuang untuk Kawin, Dua Lynx Tertangkap Saling Berteriak

Kompas.com - 24/05/2018, 11:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Dunia hewan selalu penuh dengan kejutan. Kali ini, cerita datang dari dua lynx, kucing berukuran sedang, yang tinggal di Ontario, Kanada.

Dalam video berdurasi satu menit lebih 10 detik, terlihat dua lynx sedang saling "berteriak".

Keduanya sama-sama mengeluarkan suara keras mirip seperti saat manusia berteriak, dengan mulut terus menganga.

Edward Trist dan kekasihnya, Nicole Lewis yang mengabadikan momen tersebut juga sempat terkejut saat kedua lynx mengeluarkan suara sangat keras.

Baca juga: Berebut Kelinci, Rubah dan Elang Bertarung di Udara

"Kami sedang melewati jalan pedesaan dan melihat dua lynx di tepi jalan. Anehnya saat kami mendekat, mereka tidak bergerak sama sekali," ujar Trist kepada Global News via Science Alert, Kamis (24/5/2018).

Melihat hal janggal itu, pasangan ini pun memutuskan merekam dua lynx itu.

Benar saja, mereka ternyata mendapat pemandangan langka. Kedua lynx saling berteriak, tapi anehnya mereka tidak melakukan serangan apapun.

Trist yang melihat kejadian ini sampai 10 menit mengaku tak ada perubahan apapun dari keduanya. Mereka terus melakukan hal yang sama, hingga ia memutuskan pergi.

Jika Anda tinggal di lingkungan dengan banyak kucing, mungkin suara teriakan seperti itu tidak asing.

Menurut Luke Hunger dari organisasi konservasi kucing liar, suara dau lynx ini mirip seperti suara kucing kampung saat musim kawin.

Dugaan Luke, keduanya berselisih karena sesuatu yang berhubungan dengan perkawinan.

"Sekarang ini adalah akhir dari periode musim kawin mereka," ujar Luke kepada Live Science.

Baca juga: Maniak Seks, Marsupialia Australia Ini Terancam Punah

Lynx seperti putus asa karena tidak lagi memiliki kesempatan untuk kawin, sehingga mereka saling berteriak.

Menurut Luke, kedua lynx dalam video tersebut adalah lynx jantan dan betina. Di mana lynx jantan ingin kawin, tetapi betinanya tidak tertarik.

"Mereka terus berdiri dan tidak berusaha menjadi hebat. Mereka sebenarnya saling menilai pihak lain, apakah berbahaya atau bisa dikawini," kata Luke.

"Mereka tidak ingin terburu-buru dan memulai perkelahian. Sebaliknya, semua gerakan dan suara dirancang untuk meredakan kemungkinan adanya bahaya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com