Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Ciptakan Titik Terdingin di Alam Semesta, Ini Misinya

Kompas.com - 21/05/2018, 18:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Dalam upaya menciptakan tempat terdingin di alam semesta, NASA siap mengirim peralatannya ke International Space Station (ISS).

Peralatan yang dimaksud NASA adalah Cold Atom laboratory (CAL) yang bentuknya menyerupai boks es. Alat ini akan dikirim menggunakan roket Cygnus milik perusahaan Orbital ATK.

NASA merancang CAL agar dapat menciptakan tempat yang 10 miliar kali lebih dingin dibanding ruang hampa udara. Hal ini untuk keperluan para ilmuwan mengamati sifat kuantum aneh dari atom ultra-dingin.

Baca juga: Ilmuwan NASA Pikir Pluto Harus Menjadi Planet Lagi

CAL yang dilengkapi dengan laser dan magnet dapat membekukan dan memperlambat awan atom menjadi pecahan di atas nol mutlak, atau yang dikenal sebagai nol Kelvin (-273,15 derajat Celsius atau -459,667 Fahrenheit).

Nol mutlak adalah suhu terdingin di alam semesta dan tidak mungkin kita rasakan, karena pada titik itu atom berhenti bergerak.

Seperti disebutkan di atas, CAL mampu membekukan awan atom hingga sepersepuluh miliar derajat di atas nol mutlak.

Hal ini memungkinkan awan atom bergerak sangat lambat dan memunculkan fenomena kuantum mikroskopis.

Dilansir Science Alert, Senin (21/5/2018), awan ini disebut kondensat Bose-Einstein.

Mereka dapat dibuat di Bumi, namun adanya daya tarik gravitasi membuatnya terseret ke bawah dengan sangat cepat, sehingga hanya dapat diamati dalam sepersekian detik.

Ilmuwan NASA berpendapat, lingkungan mikrogravitasi di ISS akan mengatasi masalah tersebut dan akhirnya ilmuwan di Bumi dapat melakukan pengamatan jarak jauh hingga 10 detik.

Misi CAL

Kondensat Bose-Einstein dapat membantu manusia lebih memahami superfluida, sejenis cairan dengan viskositas nol.

"Jika Anda memiliki cairan superfluida dan mengaduknya di dalam gelas, maka cairan tersebut akan berputar selamanya," ujar manajer proyek CAL Anita Sengupta dari JPL tahun lalu.

"Tak ada viskositas yang dapat memperlambat dan membuang energi kinetik. Jika kita dapat memahami fisika superfluida, kita akan belajar menggunakannya untuk mentransfer energi lebih efisien," jelas Anita.

Ia menambahkan, hal ini juga bertujuan untuk memajukan superkonduktivitas dan perangkat seperti interferensi kuantum superkonduktor, dan komputer kuantum.

Ini membantu kita mengetahui fenomena kuantum yang belum pernah dilihat sebelumnya dan mendeteksi energi gelap, kekuatan asing yang mempercepat perluasan alam semesta.

Baca juga: InSight, Robot Geologi NASA Siap Meluncur ke Mars Hari Ini

"Mempelajari atom sangat dingin dapat membentuk pemahaman kita lagi tentang materi dan sifat dasar gravitasi." ujar ilmuwan yang terlibat dalam proyek CAL Robert Thompson dari JPL.

CAL bukan satu-satunya muatan yang berangkat ke ISS bersama roket Cygnus. Roket ini juga akan membawa sekstan genggam untuk menguji navigasi bintang darurat dan teknologi sekuensing biomolekul untuk sekuensing mikroba yang ditemukan di ISS.

Roket Cygnus dijadwalkan meluncur hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com