Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Tarantula Ganti Kulit? Video Ini Menunjukkannya

Kompas.com - 18/05/2018, 18:08 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda membayangkan bagaimana seekor tarantula berganti kulit? Sebuah video yang diunggah oleh Kebun Binatang Cincinnati, AS menunjukkannya untuk kita.

Video timelapse berdurasi 40 detik tersebut memperlihatkan seekor tarantula dewasa yang sedang ganti kulit.

Sebenarnya, tarantula tersebut menghabiskan waktu 7 jam hanya untuk melepaskan kulit lamanya.

Tarantula dalam video tersebut adalah tarantula merah Meksiko, laba-laba jinak yang habitat aslinya adalah gurun dan semak belukar.

Sama seperti arthropoda lain, tarantula ini harus berganti kulit untuk bisa tumbuh.

Untuk diketahui, arthropoda punya kulit yang keras dan tidak fleksibel. Dengan kata lain, mereka tidak bisa berkembang lebih besar jika tetap dalam kulit tersebut.

Biasanya, tarantula dewasa berganti kulit sekitar setahun sekali. Tapi, pada tarantula muda, hal ini terjadi lebih sering.

Para ilmuwan menyebut proses ini sebagai eksidis.

Baca juga: Tarantula Baru Ditemukan di Amerika Selatan, Warnanya Biru Elektrik

Tarantula mulai mensekresi atau menumbuhkan kulit barunya ketika masih terbungkus exoskeleton (kulit/cangkang) yang lama.

Ketika jaringan hidup antara kulit lama dan baru mulai hancur, proses ganti kulit akan terjadi.

Mula-mula, tarantula akan meremas perutnya. Selain itu, ia mendorong cairan ke arah kepala dan bagian atas tubuhnya.

Hal ini dilakukan untuk memberikan tekanan pada kulit lamanya dari bagian kepala.

Selanjutnya, dorongan ini diarahkan pada bagian punggung untuk menendang kulit lamanya.

Seteah berhasil melepaskan diri dari kulit lamanya, kulit baru tarantula yang semua lembut perlahan mengeras.

Dirangkum dari Science Alert, Kamis (17/05/2018), proses pengerasan kulit ini membutuhkan waktu selama beberapa hari. Untuk alasan inilah, tarantula mulai melakukan pertumbuhannya sebelum kulit barunya mengeras.

Ganti kulit pada tarantula sebenarnya bukan hanya masalah pertumbuhan. Melainkan, sejumlah pengembangan sejumlah besar "fitur" baru pada tubuhnya.

Misalnya saja, alat sensorik dan bulu pelindung baru. Organ internal pun juga diperbaiki dan menumbuhkan organ yang hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com