Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2018, 19:07 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Bulan Ramadhan akrab dengan banyak hal. Salah satunya adalah suara petasan yang banyak dimainkan.

Meski saat ini, petasan sudah dilarang, tapi di beberapa daerah petasan masih digunakan terkait tradisi.

Berbicara petasan pasti terkait dengan bubuk mesiu yang jadi bahan utamanya.

Mesiu tak hanya digunakan pada petasan tapi juga bahan pendorong senjata api, senjata ledak seperti granat dan bom, hingga kembang api.

Sayangnya, penemuan mesiu ini justru mengarah pada penemuan yang paling mematikan, yaitu bom atom.

Namun, tahukah Anda, mesiu sebenarnya diciptakan dari kesalahan?

Mesiu pertama kali dibuat oleh ahli kimia China pada abad ke-9.

Pada masa tersebut, ilmuwan China telah bermain-main dengan zat pengoksidasi potasium nitrat. Pada masa itu, zat ini digunakan dalam senyawa medis.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Helm, Pelindung Kepala dari Cedera

Hingga suatu saat, seorang ilmuwan mulai berpikir mencampurnya dengan belerang dan arang.

Saat itu, ahli kimia tersebut bukan ingin menciptakan bahan peledak melainkan ramuan kehidupan abadi.

Namun hasilnya justru bubuk misterius yang menghasilkan asap dan api yang membuat wajah dan tangan para ilmuwan terbakar.

Mengetahui temuan ini bisa menjadi senjata api, pasukan militer China pada Dinasti Song membuat purwarupa pistol untuk melawan musuh utama mereka, bangsa Mongol.

Pistol ini bekerja dalam teori penyaluran ledakan melalui silinder. Awalnya, tabung yang digunakan adalah bambu.

Mesiu terus dimonopoli orang China hingga abad ke-13. Hingga akhirnya melalui jalur sutra, mesiu tersebar ke seluruh dunia.

Pada 1350, meriam mesiu menjadi senjata yang digunakan oleh tentara Inggris dan Perancis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com