Namun, ilmu astronomi tak hanya mempelajari benda langit sejauh bulan saja, melainkan seluruh tata surya bahkan galaksi.
Artinya, lingkup bumi dan bulan hanya merupakan satu aspek kecil dalam konteks di atas.
Sebagai contoh, bumi yang menghampar luas dengan keliling 40.000 km di khatulistiwa dan bergaris tengah 12.000 km hanya seperti titik kecil saja dibandingkan matahari.
Padahal, pada sisi lain, matahari yang demikian sentral bagi kehidupan adalah anggota di Galaksi Bima Sakti (Milky Way) yang begitu besar.
Dari montase foto Bima Sakti, matahari dan planet-planetnya hanyalah noktah kecil di bagian pinggirnya. Matahari hanya satu dari 200.000.000.000 bintang yang ada di Bima Sakti.
Begitu juga Bima Sakti yang hanya satu di antara triliunan galaksi di alam semesta.
Dalam konteks itulah, di satu sisi kita perlu terus memuliakan bumi dan bulan, tetapi pada sisi lain juga perlu terbuka untuk memahami secara lebih baik tentang alam semesta.
Dengan olah akal budi itulah, religiusitas kita bisa mendapatkan pemaknaan baru ke arah yang lebih berkualitas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.