Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyatakan Perang, WHO Ingin Lemak Trans Hilang pada 2023

Kompas.com - 15/05/2018, 20:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Time

KOMPAS.com – Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis strategi untuk menghilangkan lemak trans dari produksi makanan di seluruh dunia dalam waktu lima tahun ke depan.

Langkah ini diambil dalam usaha untuk meminimalkan penyakit-penyakit kronis, karena berdasarkan perkiraan WHO, lemak trans dalam makanan yang digoreng dan dipanggang menyebabkan penyakit jantung yang merenggut 500.000 nyawa setiap tahunnya.

Walaupun terdengar terlalu ambisius, WHO meyakini bahwa hal ini bisa tercapai dalam waktu lima tahun.

Pasalnya, usaha untuk mengurangi lemak trans telah dilakukan oleh Amerika Serikat dan 40 negara berpenghasilan tinggi lainnya. Denmark sendiri menjadi contoh negara yang telah berhasil mengeliminasi lemak trans sejak 15 tahun yang lalu.

Baca juga: Kemana Sih Perginya Lemak Saat Berat Badan Kita Turun?

Kini, tugas WHO adalah mendorong negara berpenghasilan rendah dan tinggi untuk ikut bergabung dalam perang melawan lemak trans.

Untuk mencapainya, para pakar meyakini bahwa langkah pertama yang harus diambil oleh negara-negara adalah menciptakan aturan atau regulasi yang membatasi penggunaan lemak trans dalam industri makanan.

Perlu Anda ketahui, lemak trans yang dibuat dengan menambahkan hidrogen ke dalam minyak sayur sering kali digunakan dalam industri makanan karena lebih tahan lama dan membuat frosting pada cupcake lebih creamy.

Selain yang sengaja dibuat, trans fat juga ada secara alami pada daging dan produk susu.

Namun, WHO merekomendasikan agar lemak trans tidak lebih dari satu persen asupan kalori. Untuk itu, mereka menyarankan agar industri makanan mengganti lemak trans yang berbahaya dengan minyak yang lebih sehat.

Mereka menilai bahwa pergantian dari lemak trans ke minyak yang lebih sehat, seperti minyak canola, tidak akan menganggu kualitas makanan maupun menimbulkan biaya besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com