Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tato Pria Nyaris Bingungkan Dokter Saat Operasi, Ini Pelajarannya

Kompas.com - 15/05/2018, 08:07 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pemuda berumur 23 tahun di London mulanya tidak peduli dengan pernyataan bahwa tato bisa berdampak fatal bagi kesehatan dan nyawa seseorang. Hingga akhirnya, dia mengalami sendiri kejadian menegangkan yang mengubah pemikirannya itu.

Kisah pria tersebut dilaporkan dalam BMJ Case oleh dua dokter departemen kardiovaskuler Rumah Sakit St. George, London.

Pria yang enggan diungkap namanya ini akan dioperasi oleh dokter untuk menangani pneumotoraks di sebelah kanan.

Namun sebelum dioperasi, dokter perlu menandai bagian yang akan jadi target untuk pembedahan.

Nah, saat itulah kebingungan melanda. Sebab, sang pria rupanya punya tato bergambar ikon play (putar) di dada kirinya. Ikon tersebut berupa segitiga yang punya sudut lancip mengarah ke kiri.

Baca juga: Tato Terus Menempel dan Tak Bisa Hilang? Ini yang Terjadi pada Kulit

Hal ini dikhawatirkan bisa membuat dokter keliru mengoperasi bagian tubuh pasien karena salah membedakan tanda bagian yang harus dioperasi dan tato pasien.

Petugas medis pun buru-buru mengambil langkah cepat. Tanda insisi tersebut akhirnya digoreskan di lengan sebelah kanan pasien.

Pakai pena khusus, petugas medis dengan sengaja menggambar panah dengan garis panjang dan sudutnya mengarah ke bawah (ke bagian gelembung udara yang terbentuk antara paru-paru dan dinding dada).

“Kendati sempat memicu kegemparan di ruang anestesi dan ruang operasi, kejadian ini jadi pelajaran tentang proses penandaan yang tepat. Bagian dari lima langkah perioperatif dan berdasarkan daftar periksa keselamatan bedah WHO,” kata para peneliti dalam laporannya.

Sebab, kesalahan mengoperasi bagian tubuh bukan hal mustahil di meja operasi. Sehingga lebih baik dicegah, termasuk dari pihak pasien untuk tidak bikin tato yang bergambar aneh-aneh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com