KOMPAS.com - Dunia bergerak cepat dengan seluruh kemajuannya, tapi juga rentan pandemik. Hal inilah yang diyakini Bill Gates.
Ia berpendapat dengan mobilitas yang meningkat, ada kemungkinan yang signifikan munculnya epidemi flu baru yang tidak bisa diatasi oleh masyarakat. Bahkan, lanjutnya, kemungkinan flu baru ini bisa mengancam nyawa banyak orang.
Berbicara dalam sebuah forum mengenai epidemi yang diselenggarakan oleh Massachusetts Medical Society and the New England Journal of Medicine, dia mengungkapkan pesimismenya karena ia menganggap dunia belum siap menghadapi dan tertinggal dalam hal kesiapsiagaan ini.
Bukanya tanpa sebab, ia memberi contoh, saat terjadinya wabah flu babi tahun 2009 dan juga Ebola, dunia terlalu lambat untuk merespon.
Baca juga : Ini PR Kesehatan Kita hingga 10 Tahun ke Depan Menurut Bill Gates
Gates kemudian menunjukkan simulasi yang dikembangkan oleh Institute of Disease Modeling yang menyimulasikan jika terjadi saat ini, flu baru bisa membunuh hampir 33 juta orang di seluruh dunia hanya dalam waktu enam bulan.
Patogen baru bisa muncul sepanjang waktu ketika populasi dunia meningkat. Ini menjadi lebih mudah bagi individu atau kelompok kecil orang untuk menciptakan penyakit yang dapat menyebar. Ketakutan lain adalah pengembangan senjata biologi pemusnah massal yang juga bisa memicu timbulnya penyakit.
Di tambah lagi sekarang dunia kita sudah terhubung, pergi ke lain negara atau ke kota lain, dari satu benua ke benua lain hanya dalam hitungan jam. Koneksi itu justru membuat kita makin rentan.
"Dunia harus mempersiapkan pandemik dengan serius seperti halnya mempersiapkan perang," katanya.
Baca juga : 6 Inovasi yang Akan Mengubah Dunia Menurut Bill Gates
Itu mengapa dunia membutuhkan alat yang lebih baik, sistem deteksi dini dan juga sistem respon global.
"Kita perlu berinvestasi untuk obat antiviral dan terapi antibodi yang bisa diproduksi dengan cepat untuk menghentikan penyebaran pandemi atau mengobati orang yang telah terpapar," sebut Gates.
Dalam kesempatan yang sama Gates juga menawarkan $US 12 juta dalam bentuk hibah untuk mendorong pengembangan vaksin flu universal.
Ia juga mendorong adanya kerjasama antara berbagai pihak untuk mengatasi situasi seperti ini. Baik itu pemerintah, sektor swasta bahkan militer.
Ancaman pandemi global apakah muncul secara alami atau direkayasa, tetaplah risiko terbesar bagi umat manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.