Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2018, 12:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek


KOMPAS.com - Kanker prostat adalah salah satu kanker yang paling mematikan untuk pria. Tumor ganas ini muncul di prostat, kelenjar pada sistem reproduksi pria.

Laporan yang baru diterbitkan Senin (9/4/2018) mengungkap alasan kanker ini sangat mematikan karena deteksi yang terlambat disadari.

Hal ini diungkap oleh lembaga nonprofit bernama Orchid yang fokus meneliti kanker pada pria.

Mereka menemukan, 37 persen pasien di Inggris didiagnosis memiliki kanker prostat saat sudah ada di stadium tiga atau empat. Sekitar 42 persen pria dengan kanker prostat setidaknya mengunjungi dua kali dokter umum sebelum dirujuk ke dokter spesialis.

Baca juga : Peneliti Kembangkan Tes Deteksi Kanker Prostat Terbaru

Rebecca Porta selaku chief executive Orchid berharap masalah ini perlu ditanggapi serius oleh tenaga medis profesional di seluruh dunia.

"Bukan tidak mungkin kanker prostat akan menjadi kanker paling umum dalam 12 tahun ke depan di Inggris. Sejak sekarang kita harus mampu melakukan diagnosis dan perawatan sejak dini agar hal tersebut tidak terjadi," kata Porta dalam sebuah pernyataan dilansir Newsweek, Senin (9/4/2018).

Tahap awal yang paling penting dilakukan adalah mendeteksi kanker.

The Guardian pernah mewartakan di tahun 2015 bahwa Cancer Research UK berkata deteksi dini dapat membantu mempertahankan kehidupan sampai 10 tahun lamanya.

Sayang, hampir tidak ada tanda-tanda kanker prostat di awal kemunculannya. Kanker ini baru diketahui saat kelenjar prostat membengkak.

Meski begitu, bukan berarti tubuh tidak memberikan tanda untuk memberitahukan pada kita. The Prostate Cancer Foundation melaporkan ada lima ciri yang bisa menandai munculnya kanker prostat dan perlu diperhatikan.

Tanda-tanda itu seperti kerap buang air kecil yang sakit atau sampai berdarah, kesulitan mengontrol kandung kemih, disfungsi ereksi, punggung bagian bawah atau pinggul terasa nyeri, dan penurunan ejakulasi air mani setelah berhubungan seks.

Bila tanda-tanda ini muncul, sebaiknya segera periksakan pada ahlinya.

Baca juga : Kecanduan Stimulasi Prostat, Pria 63 Tahun Tidak Bisa Berhenti Orgasme

Sebelum tanda-tanda tersebut muncul, ada baiknya untuk mencegah. Penelitian telah membuktikan bahwa dengan menjaga berat badan yang sehat, rutin berolahraga, dan mengonsumsi banyak sayuran dapat mengurangi risiko.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com